Info Kesehatan
Waspada Kanker Prostat Jika Terlalu Jarang Keluarkan Sperma, Bagaimana Idealnya?
Sejumlah studi menyebut, ejakulasi atau sperma keluar dari organ vital pria bisa memberikan manfaat bagi kesehatan.
Dampak sering mengeluarkan sperma bagi tubuh juga tidak bisa dipukul rata antara satu pria dengan pria yang lainnya.
Ejakulasi atau sperma keluar baru berbahaya bagi pria apabila pria tidak nyaman melakukannya dan aktivitas seksual menyebabkan nyeri.
Studi ejakulasi bisa memberikan manfaat kesehatan
Pertanyaan berapa kali seminggu sperma harus keluar bagi pria jamak digulirkan sejak muncul laporan dari European Urology pada akhir 2016 lalu.
Melansir Healthline, studi terhadap 31.925 pria tersebut menyebut, Ejakulasi setidaknya 21 kali sebulan bisa mengurangi risiko kanker prostat pada pria.
Dengan kata lain, untuk mencegah kanker prostat, pria perlu mengeluarkan sperma setidaknya empat kali dalam seminggu.
Kendati ada temuan studi antara kanker prostat dan frekuensi ejakulasi, namun penelitian tersebut masih perlu riset lebih lanjut.
Pasalnya, studi tersebut hanya mengandalkan laporan dari responden dalam medio 1992 sampai 2010.
Para responden melaporkan frekuensi ejakulasi per bulan dan apakah mereka mengidap kanker prostat atau tidak.
Penelitian tersebut dianggap belum menyakinkan karena mengandalkan laporan dari responden, bukan dari pengamatan laboratorium terkontrol.
Sehingga, ada kemungkinan hasilnya belum cukup akurat karena responden bisa saja tidak jujur melaporkan frekuensi ejakulasinya.
• CARA Benar Cuci Buah dan Sayuran untuk Hilangkan Bakteri dan Pestisida, Dijamin Aman Bagi Kesehatan
• ALASAN Ibu Muda Melahirkan Seorang Diri di Kamar Sambil Dengar Musik Kencang, Bayi Disimpan di Teras
Studi yang lain pada 2004 juga berupaya membuktikan kaitan frekuensi sperma keluar dengan risiko kanker prostat.
Namun, para ahli menyimpulkan frekuensi ejakulasi tidak signifikan memengaruhi faktor risiko kanker prostat.
Menurut sejumlah ahli, kanker prostat tidak dipengaruhi kebiasaan dan frekuensi Ejakulasi.
Melainkan lebih dipengaruhi kondisi kesehatan pria.