Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Emak emak Maki Wali Kota Padang

VIDEO Emak-emak Ngamuk dan Maki-maki Wali Kota Padang Viral, Begini Nasibnya Kini

Lagi viral di media sosial, Video merekam aksi emak-emak pedagang ngamuk hingga maki-maki Wali Kota Padang Mahyeldi. Si ibu seakan lepas kontrol dan

Editor: Rasni
Tribunnews
Ibu-ibu maki-maki Walikota Padang, endingnya begini 

TRIBUN-TIMUR.COM - Lagi viral di media sosial, Video merekam aksi emak-emak pedagang ngamuk hingga maki-maki Wali Kota Padang Mahyeldi. 

Si ibu seakan lepas kontrol dan tak terima saat dirinya ditegur sang walikota karena berjualan di trotoar. 

Endingnya beginilah nasibnya saatnya jadi sorotan.

Dikutip TribunJakarta.com dari Kompas TV, saat itu Mahyeldi tengah menegur sejumlah pedagang kaki lima yang berjualan di atas trotoar.

 

Cek Kronologinya di Sini: 

Tak terima ditegur, Emi langsung bangkit dari duduknya dan mengeluarkan kata-kata kasar bernada rasis.

Emi juga memaki Mahyeldi dengan menyebut alam kelamin wanita dalam bahasa Padang.

Setelah video tak senonoh itu viral, Emi akhirnya meminta maaf.

Perempuan paruh baya itu mengaku tak tahu orang yang ia hardik adalah Wali Kota Padang.

"Saya pedagang bernama Emi, saya tak tahu kalau yang orang yang bertentangan dengan saya adalah Wali Kota Padang," ucap Emi, dikutip TribunJakarta.com dari Kompas TV, pada Minggu (9/8/2020).

Emi mengaku khilaf dan terbawa emosi sehingga melontarkan kata yang tidak pantas.

Saat kejadian itu terjadi, Emi mengaku tengah merasa tak enak badan.

"Waktu itu saya sedang kurang enak badan, bapak tahu saya duduk saja dan tidak sanggup berdiri, saya minta maaf kepada bapak," kata Emi.

MotoGP 2020 - Brad Binder Juara MotoGP Ceko, KTM Dapat Pujian dari Jorge Lorenzo

Kepala Lingkungan Dipecat, Puluhan Warga Bittoeng Pinrang Kepung Kantor Kecamatan Duampanua

Pemprov Sulsel Gandeng PT IKI, Siapkan Kapal Fiber untuk Nelayan Berapa Unit?

Emi berkeinginan dapat bertemu langsung dengan Mahyeldi untuk dapat menyampaikan permintaan maafnya secara langsung.

Besar harapan Emi agar Wali Kota Padang, mahyeldi memberikan maaf kepadanya.

"Kalau ada tindakan saya yang salah dan tidak berkenan kepada bapak saya minta maaf," kata Emi.

Terpisah Mahyeldi tak menaruh dendam saat menjadi sasaran kemarahan sejumlah ibu-ibu pedagang kaki lima.

Dirinya menganggap hal itu adalah bagian dari risiko menjadi wali kota.

“Semua respons yang diberikan oleh masyarakat kita nikmati saja, karena itu merupakan suatu konsekuensi menjadi seorang wali kota,” ujar Mahyeldi, Jumat (7/8/2020), kepada sejumlah wartawan.

Seorang Camat Dikira Tukang Sapu dan Disuruh Bersihkan Ruko, Pelaku: Sini Bu, Sapu di Sini Kotor

Seorang camat di Kota Samarida Kalimantan Timur dikira tukang sapu dan diminta membereskan sampah di ruko oleh seorang pimpinan perusahaan, Jumat (24/7/2020) . 

Peristiwa itu terjadi di simpang empat Jalan KH Ahmad Dahlan, Samarinda.

Setelah mengetahui bahwa yang disuruhnya adalah seorang camat, pimpinan kantor tersebut meminta maaf dan mengaku hanya bercanda.

VIDEO: Salat Jumat Perdana di Masjid 99 Kubah Makassar

Tak Hanya Gerebek Warkop, TNI di Bulukumba Juga Gelar Sweeping Masker

Lowongan Kerja BUMN 2020 - PT PNM Terima Karyawan Baru, S1 Teknik dan Akuntansi, Cek Syarat Lengkap

Hendak kerja bakti, dikira tukang sapu
tribunnews
Ilustrasi Sapu. (Readers Digest)

Camat Samarinda Kota Anis Siswantini menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika dirinya hendak mengikuti kerja bakti di SMPN 2 Samarinda.

 

Anis dan stafnya saat itu memang membawa sejumlah alat untuk membersihkan lingkungan, seperti sekop, cangkul, sapu, dan parang. Ia pergi dari Kantor Camat Samarinda Kota ke SMPN 2 dengan berjalan kaki lantaran posisi lokasi yang tak terlalu jauh.

Ketika berjalan itulah, seorang pimpinan kantor memanggil Anis, lalu menyuruh Anis membersihkan sampahnya.

tribunnews
ILUSTRASI sampah di Jalan Cibarusah, Kabupaten Bekasi mengganggu aktifitas warga. Foto diambil Sabtu (17/2/2018). (TribunJakarta/Ikhsan Abrianto)

KABAR GEMBIRA Beli Pertalite di SPBU Pertamina Uang Kembali 30 Persen, Berikut Syarat dan Caranya

Paulo Dybala Berterima Kasih untuk Maurizio Sarri

Tak Hanya Gerebek Warkop, TNI di Bulukumba Juga Gelar Sweeping Masker

Dipanggil sampai tiga kali

Anis dipanggil tepat di simpang empat Jalan KH Ahmad Dahlan.

Pria itu memanggil Anis hingga tiga kali, mengiranya tukang sapu.

"Bu, Bu, sini, Bu, sapu di sini kotor (depan ruko). Dia panggil sampai tiga kali sambil melambaikan tangannya. Bapak-bapak itu panggil saya, karena saya jalan paling depan sambil pegang sapu,” kata Anis.

Saat itu, Anis mendekat dan hanya bertanya kepada lelaki yang mengiranya tukang sapu.

"Saya bilang ke dia. Bapak menyuruh orang lain menyapu sampah di kantor Anda? Setelah itu saya tinggalkan saja, kami menuju SMPN 2 kerja bakti,” kata Anis.

Minta maaf, mengaku hanya bercanda

tribunnews
Ilustrasi Tong sampah plastik yang berada di area belakang gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Rabu (30/10/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT)

Seusai kerja bakti, rupanya Anis kembali lagi ke ruko tersebut didampingi sekretaris camat serta Babinsa.

Anis kemudian marah-marah kepada pria yang menyuruhnya menyapu.

Anis merasa pria itu tak berhak menyuruh orang lain membersihkan sampahnya, sekalipun itu petugas penyapu jalan.

“Masa seorang pimpinan kantor kok begitu caranya. Saya tegaskan lagi, saya tidak gila hormat. Saya hanya kesal karena dia seenaknya suruh orang lain bersihkan sampah dia,” jelas Anis.

Cek Rekening! Gaji ke-13 PNS, TNI, Polri, dan Pensiunan Mulai Cair Hari ini, Simak Besarannya

Semestinya, kata dia, sampah-sampah itu dibersihkan sendiri oleh pemilik kantor atau ruko.

Pimpinan kantor itu kemudian meminta maaf dan mengaku hanya bercanda.

Kejadian Anis memarahi pimpinan tersebut direkam, diunggah, dan viral di media sosial.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com: Videonya Saat Maki Wali Kota Padang Viral, Pedagang Ini Minta Maaf: Gak Tahu Kalau Bapak Wali Kota

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved