Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rudy Djamaluddin Ingin Pindahkan TPA dari Antang ke Pattalassang, Sebut Bupati Gowa Setuju

Rudy menambahkan nantinya TPA di Pattallassang akan dibuat sebagai pusat industrialisasi pengolahan sampah

Editor: Anita Kusuma Wardana
Dok Tribun Timur
Asap tebal msih menyelimuti TPA Antang, Makassar pada pukul 14.00 WITA Minggu (15/9/2019). 

TRIBUN-TIMUR.COM- Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa yang sudah melebihi kapasitas membuat Pemerintah Kota Makassar berniat memindahkan lokasi TPA.

Lokasi TPA yang saat ini berada di Antang, rencananya akan dipindahkan ke Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa.

Dikutip dari Sonora.id, hal tersebut disampaikan Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin, Senin (10/8/2020).

Dia mengatakan, lokasi TPA yang baru telah diusulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bidang cipta karya.

Menurut Rudy, sudah saatnya TPA direlokasi menyusul tempat yang ada saat ini sudah melebihi kapasitas atau overload.

Selain itu, mengganggu kenyamanan warga yang bermukim di sekitarnya, karena menimbulkan bau busuk.

"Memang kota makassar yang masuk kategori kota metropolitan, seyogyanya sampah konvensionalnya itu harusnya sudah tidak ada lagi. Apalagi di tengah pemukiman, olehnya, melalui kementerian PUPR bidang cipta karya itu kita akan meminta dukungan tentang pembuangan tempat sampah baru," ujar Rudy saat ditemui di Balaikota.

Rudy mengaku, lahan TPA yang baru telah memenuhi persyaratan untuk tempat pembuangan sampah terpadu sekaligus sebagai tempat pengelolaan serta pengolahannya. Sejumlah investor disebut tertarik menggarap proyek tersebut.

"Sementara beberapa investor yang siap untuk melakukan pengolaan sampah kita di kawasan patalassang. Mudah-mudahan jadi, tapi bahwa investor masuk, itu perlu dukungan masyarakat, kadang kala hambatan kecil membuat investor banyak halangan untuk masuk,"tambahnya.

Rudy menambahkan nantinya TPA di Pattallassang akan dibuat sebagai pusat industrialisasi pengolahan sampah

Sejumlah daerah yang masuk dalam kawasan regional Mamminasata, seperti Makassar, Takalar dan Maros akan membuang sampat di tempat tersebut.

"Alhamdulillah, ini kan maminasata yah, ini nanti merupakan tempat pengelolaan sampah akhir mamminasata disitu Gowa juga ikut. Gowa, Takalar, Maros, Makassar," katanya.

Rudy menambahkan, lahan di Kecamatan Pattallassang yang akan digunakan sebagai TPA regional telah siap pakai. seiring adanya dukungan dari Pemerintah Kabupaten Gowa.

"Pemkab Gowa mendukung, Bupati Gowa sangat visioner orangnya, selalu ingin adanya perubahan dan perbaikan," tutupnya.

Diketahui, TPA Mamminasata berdiri di atas lahan 100 hektare yang telah dibebaskan menggunakan anggaran Rp100 miliar melalui APBD Provinsi Sulsel.

Berdasarkan rencana, TPA Mamminasata ini akan dilengkapi fasilitas daur ulang sampah organik dan non organik khususnya sampah plastik dan logam.

Sampah yang masuk di TPA ini akan dibagi dalam empat tempat tertentu berdasarkan jenisnya untuk memudahkan pengolahannya.

Selain itu, akan dibangun fasilitas komposting sampah organik untuk menghasilkan pupuk ramah lingkungan.

TPA Antang Terbakar

Polisi sedang berada di lokasi TPA Antang untuk melakukan penyelidikan lokasi kebakaran sampah.
Polisi sedang berada di lokasi TPA Antang untuk melakukan penyelidikan lokasi kebakaran sampah. (darul/tribun-timur.com)

Kebakaran terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bintang Lima, Jl Tamangapa Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sabtu (8/8/2020) sore.

Sebanyak empat unit armada Pemadam Kebakaran (Damkar) Makassar dikerahkan ke lokasi kebakaran.

Anggota Damkar Yusri menuturkan kebakaran terjadi sekitar pukul 14.30 Wita.

"Api berhasil dipadamkan kurang lebih dua jam. Beruntung api tidak tersebar luas karena ada eskavator untuk membantu menggali tumpukan sampah yang terbakar," jelasnya.

Untuk penyebab kebakaran belum diketahui.

Warga Mutia, mengatakan api tidak terlalu besar dan beruntung pemadam cepat tiba di lokasi.

"Tidak terlalu besar ji apinya dan pemadam juga tadi dibantu sama mobil eskavator untuk gali sampah yang masih ada apinya," katanya.

Menurut Mutia, pada saat kebakaran terjadi tidak ada orang yang berada di atas tumpukan sampah.

"Pada saat kebakaran tidak ada orang kerja di atas tumpukan sampah, tapi tiba-tiba api muncul dan warga langsung panggil pemadam kebakaran, untung cepat datang pemadam," tuturnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved