Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kementan

Dongkrak Produksi Jagung, Kementan Optimalkan Lahan di Bawah Tegakan Kelapa di Mempawah Kalbar

Kementerian Pertanian RI atau ( Kementan ) terus mengoptimalkan berbagai potensi guna meningkatkan produksi pangan dan memasok kebutuhan pakan ternak

Editor: Edi Sumardi
DOK KEMENTAN RI
Tanaman jagung di bawah pohon kelapa, di Mempawah, Kalimantan Barat ( Kalbar ). 

MEMPAWAH, TRIBUN-TIMUR.COM - Kementerian Pertanian RI atau ( Kementan ) terus mengoptimalkan berbagai potensi guna meningkatkan produksi pangan dan memasok kebutuhan pakan ternak di tengah pandemi Covid-19.

Kali ini, optimalisasi lahan kosong di bawah naungan tegakan pohon kelapa, salah satunya dilakukan di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat ( Kalbar ).

Kementan melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menyalurkan bantuan bantuan benih jagung kegiatan Demonstrasi Farm (Demfarm) budidaya jagung toleran naungan di bawah kelapa di Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat varietas JH 37 seluas 6 hektar.

Direktur Perbenihan Tanaman Pangan, Mohammad Takdir Mulyadi menyatakan tujuan kegiatan demfarm ini yakni agar dapat mengoptimalkan lahan kosong di bawah pohon kelapa.

Ini juga bertujuan sekaligus meningkatkan pendapatan petani terlebih saat pandemi virus corona dan dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak di wilayah Kalimantan Barat yang selama ini hampir 70 persen masih di datangkan dari luar Provinsi Kalbar.

"Sesuai arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), bahwa pemanfaatan lahan dibawah naungan tegakan kelapa perlu digalakkan, agar pendapatan petani dapat meningkat disamping upaya itu dapat digunakan sebagai pendapatan tambahan, sebelum tanaman pokok dapat menghasilkan," demikian ujar Takdir saat meninjauh lahan jagung di bawah tegakan kelapa dan sekaligus memberikan bantuan benih jagung di Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Senin (10/8/2020).

Demikian siaran pers Kementan kepada Tribun-Timur.com.

Ia berharap bantuan benih jagung hibrida varietas JH 37 mampu beradaptasi di Mempawah.

IPB Dukung Program Kementan Dorong Gerakan Diversifikasi Pangan

Diketahui, varietas ini berpotensi hasil mencapai 12,5 ton per ha dan sangat tahan terhadap bulai peronosclerospora philippinensis.

"Varietas ini juga tahan terhadap karat daun dan hawar daun, agak toleran kekeringan dan nitrogen rendah," jelas Takdir.

Tanaman jagung di bawah pohon kelapa, di Mempawah, Kalimantan Barat ( Kalbar ).
Tanaman jagung di bawah pohon kelapa, di Mempawah, Kalimantan Barat ( Kalbar ). (DOK KEMENTAN RI)

Di tempat yang sama, Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mampawah, Irma Suryaningsih sangat mengapresiasi program Kementan dalam meningkatkan produksi jagung.

Di mana petani di Mempawah mendapat perhatian dari Kementan sehingga siap mendukung kegiatan ini karena berpeluang meningkatkan pendapatan petani di sekitarnya.

“Sebagian besar lahan di Mempawah merupakan lahan kering marginal dengan kandungan unsur hara yang relatif rendah,dengan memanfaatkan lahan di bawah tegakan kelapa, maka semakin banyak peluang kita untuk mencukupi produksi pangan,” katanya.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Kalbar, Akhmad Musyafak menjelaskan tanaman di bawah tegakan akan mampu memberikan hasil baik apabila cara budidayanya diatur jarak tanam yang tepat, karena tanaman jagung butuh sinar matahari penuh, jarak tanam optimal bisa menggunakan jarak tanam 80 X 40 cm atau 90 X 40 cm.

"Banyak tanaman yang dapat dibudidayakan secara tumpangsari di bawah tegakan kelapa yang dapat memberikan hasil yang cukup tinggi. Untuk meningkatkan hasil produktivitas, perlu adanya berbagai komponen teknologi yang saling menunjang atau bersifat sinergis. Teknologi budidaya ini harus dikuasai oleh petani selaku pelaku utama budidaya," katanya menerangkan.

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menegaskan pemanfataan lahan merupakan salah satu program terobosan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam meningkatkan produksi pangan guna mencukupi kebutuhan dalam negeri dan bahkan ekspor. Ia menambahkan bahwa yang perlu diperhatikan dalam optimalisasi lahan marginal di bawah naungan di antaranya teknologi budidaya yang tepat seperti penggunaan benih bermutu varietas unggul, pengaturan pola tanam, pemupukan dan jarak tanam.

"Benih bermutu varietas unggul memiliki peranan yang besar dalam peningkatan produktivitas seperti tahan hama dan penyakit serta toleran kekeringan," kata Suwandi.(rilis)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved