Rumah Pohon dan Salu Kula Rusak, 7 Objek Wisata Masamba Luwu Utara Dihantam Banjir Bandang
Obyek wisata itu berada di sepanjang aliran Sungai Masamba, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Mahyuddin
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Banjir bandang Sungai Masamba memporak-porandakan tujuh obyek wisata.
Obyek wisata itu berada di sepanjang aliran Sungai Masamba, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara.
Mulai dari Desa Lero, Desa Baloli, Kelurahan Bone hingga Kelurahan Bone Tua.
Informasi dihimpun Tribun, Senin (3/8), tujuh obyek wisata yang di antaranya rumah pohon di Desa Baloli.
Ketujuhnya adalah Permandian Maipi, jembatan pelangi Maipi, Rumah Pohon, Permandian alam Tandung, Wisata outbond, River tubing Salu Kula,
Taman Pintar Masamba dan Taman Lestari Sulikan
• Jika Terlalu Banyak Makan Daging, Ini Dampaknya Bagi Tubuh
• 3 Agustus, Penambahan Pasien Terkonfirmasi Terbanyak Makassar, Soppeng dan Gowa
• Dinas Lingkungan Hidup Luwu Utara Gerakkan Layanan Angkut Sampah di Titik Pengungsian
Rumah Pohon selama ini dikenal sebagai rumah unik.
Karena kontruksi bagunannya mengikuti lekukan pohon.
Materialnya berasal dari kayu, olahan barang-barang bekas, dan sampah.
Selain itu, rumah itu digunakan sebagai tempat belajar Bahasa Inggris untuk warga sekitar.
Tempat ini ramai dikunjungi pada akhir pekan.

Sementara permandian alam Tandung merupakan wisata permandian alam yang jernih dan sejuk.
Penduduk lokal menyebutnya Salu Kula.
Tempat itu terbilang sangat ramai dikunjungi wisatawan lokal saat hari libur Sabtu dan Minggu.
Namun kini semua keindahan obyek wisata itu sudah hancur tersapu banjir bandang.
Pemerintah kabupaten saat ini fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar bagi korban banjir bandang.
Khususnya, tempat tinggal agar pengungsi bisa hidup lebih tenang dan nyaman.
• Latihan Perdana Timnas Indonesia Tunggu Hasil Tes Swab, Berikut Penjelasan Ketua PSSI Iwan Bule
• Militer Korea Utara di Bawah TNI, Tapi Kalahkan Indonesia Soal Senjata Nuklir, Ini Sosok di Baliknya
• Belum Dibayar, Tenaga Keagamaan di Enrekang Pertanyakan Pembayaran Insentif
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara memprioritaskan Dana Tunggu Hunian (DTH) bagi korban banjir bandang.
DTH akan diberikan kepada pengungsi yang telah kehilangan tempat tinggal dan rumahnya rusak berat.
Bantuan DTH bagi korban bencana ini menjadi solusi sementara sembari menunggu hunian tetap selesai dibangun pemerintah.
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani berharap agar assesment yang dilakukan BNPB dan BPBD Luwu Utara bisa secepatnya selesai.
"Harapan kita, assesment BNPB dapat tuntas dalam waktu dua minggu ini, sehingga DTH-nya dapat segera disalurkan kepada masyarakat terdampak bencana yang memang betul-betul memenuhi kriteria," ujar Indah.(*)