Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pelajar SD-SMP di Ujung Bulu Bulukumba Belajar Tatap Muka Pekan Depan, Begini Aturannya

Pemkab Bulukumba juga akan mengevaluasi keberlangsungan proses belajar mengajar di sekolah.

Editor: Mahyuddin
Tribun Palu
Ilustrasi Siswa SD Masuk sekolah 

TRIBUNBULUKUMBA.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba berencana membuka Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk kegiatan belajar mengajar mulai pekan depan atau minggu kedua Agustus 2020.

Untuk tahap pertama pembukaan SD, SMP dan sederajat, dilakukan secara terbatas khusus untuk wilayah Kecamatan Ujung Bulu saja.

Di Kecamatan itu terdapat 23 unit SD dan 5 unit SMP.

Dengan dibukanya SD dan SMP, maka pembelajaran atau belajar dari rumah secara daring atau online tidak berlaku lagi.

Sebagai persiapan, pekan ini seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan wilayah Kecamatan Ujung Bulu akan dirapid test untuk menskrening penularan Covid-19.

Pemkab Bulukumba juga akan mengevaluasi keberlangsungan proses belajar mengajar di sekolah.

Jika dalam perkembangannya terjadi penularan Covid-19, maka kegiatan belajar mengajar di sekolah dihentikan.

“Namun jika kondisinya tetap aman, SD dan SMP di kecamatan lainnya juga akan segera dibuka,” kata Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali, Senin (3/8/2020).

Sukri Sappewali meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk mempersiapkan rencana pembukaan sekolah itu, termasuk kesiapan sekolah dalam menerapkan standar Protokol Kesehatan sesuai aturan yang telah ditetapkan.

Dia berharap para siswa bisa mendapatkan pengajaran lebih maksimal dari guru.

Kepala Dinas Pendidikan Bulukumba Akhmad Januaris menyebutkan, penerapan belajar tatap muka merupakan desakan dari orangtua siswa.

“Selama pandemi para anak-anak mereka bosan tinggal di rumah," ucap Akhmad Januaris.

Dia menjelaskan, sekolah yang menggelar kegiatan belajar mengajar secara tatap muka harus menerapkan Protokol Kesehatan sesuai SKB 4 menteri.

Misalnya jika dalam satu kelas ada 30 siswa, maka siswanya dibagi 3 shift datang ke sekolah.

Pemkab Bulukumba menghentikan kegiatan belajar mengajar di SD dan SMP sejak Maret 2020 karena pendemi Covid-19.

Data terakhir, jumlah yang terpapar Covid-19 di Bulukumba mencapai 241 orang, 5 orang di antaranya meninggal dunia.

Tingkat kesembuhan sudah mencapai 232 orang atau tersisa 4 orang yang masih dirawat atau isolasi mandiri.

Maros dan Sinjai Masih Terapkan PJJ

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maros Takdir meminta para guru agar tetap melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dari sekolah.

Ada beberapa wilayah di Maros yang dianggap efektif menjalankan PJJ. Namun tak sedikit juga yang dianggap tidak efektif melakukan pembalajaran daring.

Sehingga guru harus melalukan pembelajaran Luar jaringan (Luring), dengan cara memberikan modul materi pelajaran, ke setiap siswa yang tidak dapat mengikuti pembejaran secara daring.

"Siswa yang tidak dapat mengikuti pembelajaran secara daring, tetap ikut belajar secara luring, dengan cara mengambil modul pembelajaran dari gurunya masing masing," ujarnya.

Begitu pula dengan Dinas Pendidikan Sinjai, tetap memberlakukan sistem pembelajaran dalam jaringan online dan luar jaringan.

"Sampai sekarang belum ada instruksi dari Kemendikbud untuk kita membuka sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Andi Jefrianto Asapa, Senin (3/8).
Langkah tersebut dilakukan karena pandemi corona belum terkendali dengan baik.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved