Calon Kapolri
DAFTAR NAMA 8 Calon Kapolri dari IPW, Pertarungan Jenderal Dekat Jokowi dan Mantan Anak Buah SBY
Berikut ini Daftar Nama 8 Calon Kapolri akan menggantikan jenderal Idham Azis versi IPW Ada pertarungan sengit antara orang dekat Presiden Jokowi dis
TRIBUN-TIMUR.COM - Berikut ini daftar nama 8 Calon Kapolri akan menggantikan jenderal Idham Azis versi IPW
Ada pertarungan sengit antara orang dekat Presiden Jokowi disebut Geng Solo dengan mantan Anak Buah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY).
Diketahui, Kapolri Idham Azis akan pensiun pada 2021 mendatang. Namun kini sudah mencuat sejumlah nama menjadi orang 01 di kepolisian.
Belakangan, salah satu Nama yang mengemuka adalah Kabareskrim, Kepala Bareskrim atau Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo.
Nama Listyo Sigit Prabowo mengemuka berkaitan dengan penangkapan buronan kasus pengalihan hak tagih utang atau cessie Bank Bali, Djoko Tjandra.
• Mutasi di Tubuh Polri, Wakapolda dan Karoops Sulbar Diganti
• Profil Kapolda Sulsel yang Baru Irjen Pol Merdisyam, Jenderal Intelijen yang Blunder soal TKA China
• No 92, Kapolri Jenderal Idham Azis Mutasi Suami Jaksa Pinangki, AKBP Napitupulu Yogi Yusuf, Ke Mana?
Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia atau MAKI, Boyamin Saiman, menyebut Kepala Bareskrim atau Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo telah memenangi sebuah taruhan.
Kemenangan tersebut diraih Jenderal polisi bintang tiga itu setelah berhasil menangkap seorang buronan kasus pengalihan hak tagih utang atau cessie Bank Bali, Djoko Tjandra.
Boyamin mengatakan, Kabareskrim Listyo Sigit Prabowo merasa jengkel terkait kasus pelarian Djoko Tjandra.
Sampai-sampai Jenderal eks ajudan Presiden Jokowi ini bertaruh dengan orang lain untuk bisa menangkap Djoko Tjandra atau tidak.
“Ada informasi dari teman-teman kepolisian, Kabareskrim itu saking jengkelnya bertaruh dengan orang lain untuk bisa menangkap atau tidak, itu berarti jengkel betul,” kata Boyamin dalam wawancara dengan Kompas TV di Jakarta, Kamis (30/7/2020) malam.
Pada Kamis (30/7/2020), Kabareskrim Listyo Sigit akhirnya berrhasil membuktikan bahwa dirinya bisa menangkap Djoko Tjandra di Malaysia dengan bantuan polisi setempat.
“Ini menunjukkan tekadnya untuk mengobati rasa sakit kita, rasa malu kita," tutur Boyamin. Ini artinya dia ( Listyo Sigit Prabowo ) menang taruhan,” tuturnya
• FAKTA Bambang Swinger, Dosen Lecehkan 50 Wanita, Ajak ke Hotel Trik Awal Lihat Betis
• Lowongan Kerja Terbaru - CRSC Cari Karyawan Baru, Gaji Hingga Rp 20 Juta, Minat? Daftar di Sini
• Kapolri Jenderal Idham Azis Tak Hanya Mutasi Irjen Mas Guntur Laupe, Juga 3 Mantan Kapolda Sulsel
Boyamin menyebut Kabareskrim Listyo Sigit Prabowo telah lulus dalam ujian karena berhasil menangkap seorang Djoko Tjandra.
Itu sebabnya, Boyamin menilai, bahwa Komjen Listyo Sigit Prabowo layak menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia atau Kapolri untuk menggantikan Idham Azis yang akan memasuki masa pensiun.
"Saya mengatakan dia ( Listyo Sigit Prabowo ) layak menjadi Kapolri,” kata Boyamin.
Boyamin menjelaskan, kasus pelarian Djoko Tjandra yang melibatkan Jenderal di Bareskrim disebut-sebut untuk menghantam Kabareskrim karena persaingan calon Kapolri.
Sebab, karena munculnya kasus tersebut, Listyo Sigit Prabowo dianggap tak layak menjabat Kapolri karena dinilai gagal mengantisipasi bawahannya yang turut bermain membantu buronan.
Namun, hal tersebut dijawab dengan keberaniannya yang menetapkan anak buahnya di Bareskrim, yakni Brigjen Prasetijo Utomo, sebagai tersangka karena terlibat membantu pelarian Djoko Tjandra.
“Saya fair saja, jika kasus ini dijadikan untuk menghantam Kabareskrim jadi Kapolri, saya mengatakan sebaliknya, dia layak jadi Kapolri,” ujar Boyamin.
• Trending Google, Penampilan Terbaru Adele Disorot, Perhatikan Baju dan Wajahnya
Atas keberhasilan itulah, Boyamin menyambut gembira tertangkapnya Djoko Sugiarto Tjandra atau Joko Soegiarto Tjandra pada Kamis (30/7/2020).
Menurut Boyamin, penangkapan Djoko tersebut mengobati rasa malu yang dialami oleh rakyat Indonesia.
"Berkaitan dengan Djoko Tjandra tertangkap, saya ya gembira bersama seluruh rakyat Indonesia karena apapun ini menjadikan rasa sakit, rasa malu ini terobati karena sekarang tertangkap," ucap Boyamin.
Boyamin pun mengapresiasi upaya Polri hingga akhirnya berhasil membawa Djoko kembali ke Indonesia.
8 Nama terkuat versi IPW
Bursa calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis yang bakal memasuki masa pensiun pada Januari 2021, mulai memanas.
Apalagi, mantan Kabareskrim itu juga sempat mengimbau Korps Bhayangkara menjaga soliditas menjelang pergantian Kapolri.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai wajar pernyataan Kapolri yang meminta Korps Bhayangkara menjaga soliditas agar mengurangi tensi panas perebutan pucuk pimpinan Polri.
"IPW melihat wajar saja jika Kapolri Idham Azis sempat melontarkan calon Kapolri baru di HUT Polri."
"Hal ini karena Idham melihat bursa calon di internal kepolisian sudah mulai panas."
"Sehingga dia harus menyikapinya dan Idham sendiri sudah prepare terhadap dinamika ini, meski masa jabatannya masih enam bulan lagi," kata Neta kepada Tribunnews, Jumat (3/7/2020).
Neta mengakui hingga kini masih sulit memprediksi kandidat calon pengganti Idham Azis.
Ia memperkirakan nama-nama kuat pengganti Idham Azis akan mengerucut pada November 2020 nanti.
"Sekarang sangat sulit memprediksi siapa yang paling kuat untuk menjadi Kapolri."
"Nama nama itu akan mengkristal pada November dan saat itulah siapa calon kuat baru bisa diprediksi," jelasnya.
IPW, kata dia, sebelumnya telah mengeluarkan 8 daftar nama terkuat pengganti Idham Azis.
Nama-nama itu muncul berdasarkan hasil pendataan dari figur-fitur yang sering disebut dalam bursa calon Kapolri di kalangan internal kepolisian.
"Kedelapan nama itu sering dijagokan kelompok atau alumninya."
"Yang menarik, dari kedelapan nama itu tidak ada satu pun dari kubu BG (Budi Gunawan)."
"Hal ini disebabkan kader kader bintang tiga dari kubu BG berada di luar Polri," jelasnya.
"Biasanya sangat sulit bagi jenderal yang sudah bertugas di luar Polri untuk masuk ke internal Polri, apalagi untuk masuk bursa calon Kapolri," sambungnya.
• Orbitkan Hilman Syah & Syaiful di PSM, Pesaing Hendro Kartiko & Ansar Abdullah, Sosok Budiman Buswir
• Mutasi Besar-besaran Pati Polri, Kapolda Sulsel, Sulut, Sultra, Sulteng, Gorontalo Berganti
• Kabar Buruk Bagi Anji Gegara Video Hadi Pranoto Klaim Obat Covid-19, Dilapor ke Polisi, Tuduhan
IPW, kata dia, sebelumnya telah mengeluarkan 8 daftar nama terkuat pengganti Idham Azis.
Nama-nama itu muncul berdasarkan hasil pendataan dari figur-fitur yang sering disebut dalam bursa calon Kapolri di kalangan internal kepolisian.
"Kedelapan nama itu sering dijagokan kelompok atau alumninya."
"Yang menarik, dari kedelapan nama itu tidak ada satu pun dari kubu BG (Budi Gunawan)."
"Hal ini disebabkan kader kader bintang tiga dari kubu BG berada di luar Polri," jelasnya.
"Biasanya sangat sulit bagi jenderal yang sudah bertugas di luar Polri untuk masuk ke internal Polri, apalagi untuk masuk bursa calon Kapolri," sambungnya.
Berikut ini kedelapan nama yang menjadi kandidat terkuat pengganti Idham Azis dan alasannya versi IPW: