Ponari si Dukun Cilik Kini Bahagia dengan Pujaan Hati, Jangan Kaget saat Tahu Pekerjaannya

Tentang Ponari

Pada tahun 2009 lalu, "bocah ajaib" yang kala itu masih duduk di bangku kelas IV SD, Ponari, menghebohkan Indonesia karena kemampuannya yang diyakini mampu menyembuhkan berbagai penyakit.

Tuah batu ajaib yang ditemukan olehnya secara tidak sengaja membuat rumahnya ramai dikunjungi orang yang bertujuan mencari obat atau kesembuhan.

Nama Ponari si dukun cilik begitu terkenal kala itu.

Setiap hari, ratusan hingga ribuan orang rela mengantre untuk mendapatkan tuah dari batu ajaib yang dimilikinya.

Seiring dengan turunnya pamor batu ajaib miliknya, Ponari kembali menjalani kehidupannya secara normal.

Setelah sempat tidak bisa sekolah hampir tiga tahun akibat kesibukan melayani pasien, pemilik nama lengkap Muhammad Ponari Rahmatullah itu akhirnya berhasil menamatkan pendidikan dasar dan menengah.

Saat ini, Ponari sudah beranjak dewasa dan usianya sudah 20 tahun.

• Heboh Ketua MPR RI Bamsoet Minta Jenderal Idham Agar Pistol 9 MM Dilegalkan, Ternyata Ini Maksudnya

• Lowongan Kerja Agustus 2020 - Wings Group Buka Puluhan Posisi, Mulai Tamatan SMA SMK, Cek Syarat

• VIRAL Anggota DPRD Digrebek Istri Sah Selingkuh, Pelakor Ditelanjangi, Nasib Istri Dilapor ke Polisi

Hari-harinya saat ini dihabiskan untuk bekerja. Viral lamar gadis pujaan Setelah lama tak terdengar kabarnya, nama Ponari kembali muncul dan menjadi perbincangan dalam beberapa hari terakhir.

Penyebabnya, foto-foto pemuda 20 tahun itu viral di media sosial.

Mukaromah (39), ibu dari Ponari, saat ditemui Kompas.com di rumahnya, di Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Jombang, Jumat (17/1/2020), membenarkan bahwa putranya baru saja meminang seorang gadis.

Gadis yang dipinang Ponari pada Sabtu (11/1/2020), yakni Aminatus Zuroh (22), seorang karyawati pabrik makanan ringan di Kabupaten Jombang.

"Foto-foto lamarannya banyak ditaruh (di-posting) di Facebook," kata Mukaromah.

Menurut Mukaromah, anak dan calon menantunya saling kenal saat keduanya sama-sama bekerja di pabrik makanan ringan.

Tahun lalu, ungkap dia, Ponari bekerja sebagai buruh di pabrik tersebut sebelum akhirnya memilih keluar dan bekerja di tempat lain.

"Sekarang anaknya masih keliling, kerja (menjadi) sales," ujar Mukaromah.

• Ratusan Miliar dari Mentan SYL di Kampung Halaman, Lutra, Wajo, Sidrap, Sinjai, Bantaeng, Jeneponto