Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Banjir Bandang Luwu Utara

BPBD Klaim Kebutuhan Logistik Pengungsi Korban Banjir Bandang Luwu Utara Terpenuhi

Kepala Pelaksana BPBD Luwu Utara Muslim Muchtar mengatakan kebutuhan logistik pengungsi di seluruh titik pengungsian terpenuhi.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/CHALIK MAWARDI
Warga Desa Meli, Surni (kanan) menerima mi instan di lokasi pengungsian Desa Meli, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Sabtu (1872020). 

TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara Muslim Muchtar mengatakan kebutuhan logistik pengungsi di seluruh titik pengungsian terpenuhi.

Tak ada satu pun pengungsi yang mengeluh karena menderita kelaparan selama berada di tenda pengungsian ataupun rumah keluarga.

Muslim mengatakan, bantuan yang terus mengalir dari berbagai daerah patut disyukuri.

Sebab kebutuhan logistik pengungsi juga semakin terpenuhi.

Selain itu, pihaknya juga menyiapkan dapur umum di titik-titik pengungsian untuk memudahkan pengungsi mengambil makanan.

"Pascabanjir bandang kemarin, rasa empati dari saudara-saudara kita dari berbagai daerah terus mengalir. Bahkan hampir semua daerah yang ada di Sulsel datang memberikan bantuan," ujar Muslim, Senin (3/7/2020).

Menurut dia, tidak semua bantuan masuk sampai ke Posko Induk Penanganan Bencana di Kantor BPBD.

Salah satu penyebabnya karena terputusnya akses jalan nasional di Radda dan Masamba.

Sehingga ada juga bantuan yang langsung masuk ke titik pengungsian di beberapa wilayah, seperti Desa Radda dan sekitarnya.

"Banyak juga bantuan yang berasal dari arah selatan tidak langsung ke Posko Induk dan hanya sampai di Radda dan sekitarnya. Tapi itu tidak masalah kami persilahkan," terang dia.

Sementara bantuan yang langsung ke posko induk adalah bantuan yang diserahkan secara simbolis dari donatur ke pemerintah kabupaten.

Setelah itu, bantuan langsung disalurkan para donatur itu sendiri ke lokasi pengungsian.

"Kalau pun ada yang ke posko induk, mereka hanya menitip dan kita yang menyalurkan langsung ke posko pengungsian," jelas dia.

Penjelasan Muslim sekaligus membantah tudingan bahwa Luwu Utara banjir bantuan namun masyarakat menderita kelaparan.

"Jadi kalau dikatakan masyarakat kelaparan, saya kira itu terlalu naif dan mengada-ada. Pertanyaannya kemudian, masyarakat atau pengungsi mana yang kelaparan. Sementara kalau kita tinjau ke lapangan secara kasat mata, logistik sudah lebih dari cukup," ujar dia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved