Kolom Ahmad M Sewang
Tiga Kompetensi yang Perlu Dimiliki Alumni UIN
Di sinilah manusia perlu saling sharing sambil tawadu atas keterbatasan kemampuan masing-masing. Tidak perlu merasa sombong atas ilmu yang terbatas.
1. Seorang alumni UIN memiliki kompetensi dengan menguasai bidang studi yang ditekuninya.
Dengan demikian perlu memperpanjang waktu studinya. Tidak lagi cukup pendidikan S1.
Tetapi perlu lanjut memperdalam bidang konsentrasinya ke S2 dan S3.
Karena itu, sebuah universitas yang baik adalah 40% dari seluruh populasi mahasiswa sebuah universitas berada di Program Pascasarjana.
2. Alumni UIN memiliki kompetensi berupa wawasan luas, di samping menguasai bidang keahliannya.
Tafsir Alquran misalnya. Juga banyak belajar dan memperluas wawasannya tentang bidang ilmu keislaman lainnya.
3. Terdapat tuntutan baru bagi alumni yaitu kompetensi berupa integrasi keilmuan yaitu memiliki wawasan pengetahuan umun.
Tuntutan itu berupa integrasi keilmuan, yaitu memberi wawasan umum pada keahliannya.
• 5 Kontroversi Hadi Pranoto yang Klaim Temukan Obat Covid-19, Achmad Yurianto: ini Pembodohan
• FOTO: Berakhir Pekan di Hutan Mangrove Lantebung Makassar
Misalnya seorang ahli tafsir, ia dituntut bisa bicara tentang ilmu umum yang bersentuhan dengan bidang spesialisasinya.
Seperti, "Bagaimana pandangan Alquran tentang asal penciptaan manusia?" Yang bersinggungan Teori Darwin, misalnya.
Tuntutan integrasi keilmuan muncul, sebagai janji pada negara ketika alih status dari STAIN dan IAIN ke Universitas Islam Negeri.
Walau semakin berat tuntutan itu, tetapi penulis tetap percaya akan bisa tercapai.
Asalkan bersungguh-sungguh yang dimulai dari dosen dan seluruh civitas akademika.
Memang, kelihatan semakin menantang tuntutan ini bagi alumni.
Sementara di satu sisi dituntut harus semakin profesional, di sisi lain perlu memiliki wawasan luas.