Masih Soal UKT, Mahasiswa UIN Alauddin Gelar Unjuk Rasa, Tutup Separuh Jalan

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menggelar aksi unjuk rasa di Jl Sultan Alauddin, Kota Makassar, Selasa (28/7/2020) siang.

Aksi tersebut dilakukan di depan Sultan Alauddin Hotel & Convention yang juga di dalam sedang berlangsung wisuda UIN Alauddin Makassar untuk program diploma, sarjana, dan dokter angkatan ke-86.

Pantauan tribun-timur.com, mahasiswa menutup separuh jalan dan menahan truk.

Mahasiswa juga membentangkan spanduk yang berisikan tuntutan mereka. Alhasil, kemacetan sempat terjadi di Jl Sultan Alauddin.

Presiden Mahasiswa UIN Alauddin Makassar, Ahmad Aidil Fahri menjelaskan bahwa tuntutan yang dibawa masih sama, yakni tentang pemotongan Uang Kuliah Tunggal (UKT).

"Lagi-lagi tuntutannya itu masih persoalan masalah pemotongan UKT," katanya saat ditemui di lokasi aksi.

Dia mengatakan bahwa sebelumnya, mahasiswa UIN menuntut SK 491 dicabut dan ditangguhkan.

Namun kata dia, baru-baru ini pihak rektorat mengeluarkan SK baru 594 sekaligus mencabut SK 491.

"Namun SK yang dikeluarkan 594 itu, lagi-lagi tidak sesuai yang diharapkan dengan mahasiswa," katanya.

Sebab, kata dia, tuturan dari mahasiswa yakni pemotongan UKT 50% secara general.

"Dan juga adanya kebijakan bagi mahasiswa yang 6 SKS ke bawah yaitu pemotongannya 60% dan kepada mahasiswa yang sisa mengerjakan skripsi sebanyak 80%. Kemudian pembebasan UKT bagi mahasiswa yang orangtuanya meninggal selama pandemi Covid-19," jelasnya.

"Ini berbeda sekali dengan SK yang dikeluarkan yang bernomor 594 yang hanya mengeluarkan kebijakan berupa pemotongan 20% saja," lanjutnya.

Olehnya itu, menurutnya SK yang dikeluarkan tidak beda jauh dengan SK sebelumnya.

Menurut Ahmad Aidil, aksi itu sengaja digelar bersamaan dengan acara wisuda UIN Alauddin Makassar.

Menurutnya, itu dilakukan karena pihak rektorat susah untuk ditemui. Sehingga dirinya dan teman-temannya memanfaatkan momentum tersebut.