TRIBUN TIMUR WIKI
Jerinx SID Ikut Demo Tolak Rapid dan Swab Test, Tak Pakai Masker, Sanksinya? Tunggu Arahan Jokowi
Dari video yang diunggah, tampak Jerinx bersama massa turun ke jalan membawa serta spanduk penolakan Rapid Test dan Swab Test.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Waode Nurmin
TRIBUNTIMURWIKI.COM- Sosok Jerinx SID kerap kali menuai kontroversi.
Ia merupakan musisi yang sering kali mengkritisi kebijakan pemerintah.
Sama halnya pada masa pandemi virus corona ini.
Bukan menjadi rahasia lagi kalau Jerinx SID selalu memberikan komentarnya atas penanganan Virus Corona ini.
Sampai dia menuduh pemerintah jika sudah melakukan konspirasi atas permasalah pandemi Covid-19 di Indonesia
Baru-baru ini, ia kembali menuai perhatian publik.
• Ini Bocoran Kode Free Fire FF4M, Ada hadiah Incubator Voucher dan SCAR Phanton
Ia ikut meramaikan aksi menolak rapid dan swab test sebagai syarat administrasi yang digelar Masyarakat Nusantara Sehat (MANUSIA) di Lapangan Renon, Kota Denpasar, Bali, Minggu (26/7/2020).
Hal ini diketahui dari unggahan video dan foto di akun Instagramnya, @jrxsid.
Dari video yang diunggah, tampak Jerinx bersama massa turun ke jalan membawa serta spanduk penolakan Rapid Test dan Swab Test.
"AKSI BALI TOLAK RAPID/SWAB! @vlaminora on stage jam 10 @leeyonk_sinatraofficial jam 9 Follow @menjadimanusa yang akan menjadi gerakan perlawanan NYATA rakyat terhadap pembodohan & bisnis ketakutan!" tulis Jerinx di caption video yang diunggahnya.
Diketahui massa dari MANUSIA juga diikuti oleh Front Demokrasi Perjuangan Rakyat Bali (FRONTIER Bali) bersama Komunitas Bali Tolak Rapid.
• Foto-foto Gantengnya Enzo Zenz Allie Berseragam Militer, Detik-detik Sujud Syukur saat Lulus Akmil
Sekretaris Jenderal (Sekjen) FRONTIER Bali Made Krisna Dinata mengatakan, aksi tersebut untuk melawan kebijakan Pemerintah Provinsi Bali yang menetapkan Rapid Test dan Swab Test sebagai syarat administrasi dalam sertifikasi tata kehidupan baru atau new normal serta syarat perjalanan.
Ia menilai hasil rapid dan swab test tidak dapat menjamin seseorang tidak terpapar Covid-19.
Krisna mengatakan, menurut para ahli, Rapid Test tidak berguna dan tidak tepat dijadikan pendeteksi virus, sehingga tidak tepat dijadikan syarat administrasi.
“Itu disampaikan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Dan Kedokteran Laboratorium Indonesia,” katanya dalam keterangan tertulis, Minggu.