Corona di Indonesia
Jejak Virus Corona di Indonesia, Lebih dari 100.000 Kasus dalam 5 Bulan
Konfirmasi kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Waode Nurmin
TRIBUNTIMURWIKI.COM- Virus Corona Indonesia, kini sudah menembus angka 100.000 kasus per Senin, (27/7/2020)
Jumlah infeksi Covid-19 angka tersebut bertambah selama 5 bulan terakhir.
Dalam kurun waktu tersebut, angka sembuh kini berjumlah 58.173 orang dan jumlah kematian mencapai 4.838 orang.
Sederet upaya dilakukan untuk mengatasi penyebaran virus corona ini.
• BEDA: Mengenal Geopark Maros-Pangkep dari Sang Inisiator
Berikut ini, perjalanan kasus corona di Indonesia selama 5 bulan hingga mencapai lebih dari 100.000 kasus
Simak selengkapnya, dilansir dari Kompas.com:
Konfirmasi pertama 2 Maret 2020
Konfirmasi kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
Pengumuman dilakukan di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada 2 Maret 2020.
Kala itu, Jokowi mengungkapkan ada dua orang WNI yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Kasus ini terdeteksi setelah seorang warga Jepang dinyatakan terjangkit virus corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.
"Orang Jepang ke Indonesia bertemu siapa, ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi.
• Foto-foto Gantengnya Enzo Zenz Allie Berseragam Militer, Detik-detik Sujud Syukur saat Lulus Akmil
"Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," kata Jokowi.
Ada kasus Covid-19 di semua provinsi
Pemerintah pusat dan daerah pun berpacu melakukan pengetesan dan penelusuran kasus Covid-19.
Sebulan berselang, 9 April 2020, 34 atau semua provinsi di Indonesia mengonfirmasi adanya kasus positif virus corona.
Provinsi terakhir yang mengonfirmasi adalah Gorontalo. Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengumumkan pasien pertama Covid-19 di wilayahnya.
Pasien tersebut merupakan salah satu anggota jamaah tabligh yang mengikuti acara keagamaan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, beberapa pekan sebelumnya.
Pemeriksaan spesimen ditingkatkan
Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia.
Salah satunya dengan pemetaan penyebaran virus corona.
Presiden Jokowi menaikkan target pemeriksaan spesimen dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dari 10.000 ribu per hari menjadi 20.000 per hari.
"Saya harapkan target berikutnya, ke depan adalah 20.000 per hari. Ini harus mulai kita rancang menuju ke sana," kata Jokowi saat memimpin rapat kabinet terbatas lewat video conference, Kamis (4/6/2020).
Pemeriksaan spesimen dengan metode PCR diperbanyak agar pemerintah mengetahui jumlah riil penderita Covid-19 di Indonesia.
Jokowi juga meminta agar pelacakan terhadap masyarakat terpapar corona dilakukan lebih agresif untuk menekan penyebaran virus.
Kasus di Indonesia lampaui China Peningkatan pemeriksaan itu berhasil memetakan penyebaran kasus virus corona di Indonesia.
Dalam sebulan terakhir, pemerintah mengumumkan jumlah peningkatan kasus corona harian berkisar 1.000 kasus.
Peningkatan harian itu berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah total kasus Covid-19 di Indonesia.
Angka kasus Covid-19 di Indonesia melewati negara yang pertama kali melaporkan kasus infeksi virus corona, China.
Pada Minggu (19/7/2020), Indonesia melaporkan tambahan 1.639 kasus baru sehingga total menjadi 86.521 kasus.
Data Worldometers pun menunjukkan Indonesia berada di posisi 25 dunia, di atas China dengan 83.660 kasus Covid-19.
Pada hari yang sama, berdasarkan data John Hopkins University, Indonesia mencatatkan 86.521 kasus virus corona, sementara China 85.314 kasus.
Capai 100.000 kasus Covid-19
Dalam kurun waktu 5 bulan, kasus Covid-19 Indonesia pun mencapai angka 100.303.
Angka kasus di Indonesia berjumlah lebih dari 100.000 setelah adanya penambahan 1.525 kasus baru
. Angka penambahan itu merupakan akumulasi dari pemeriksaan spesimen harian dalam 24 jam terakhir hingga Senin (27/7/2020) pukul 12.00 WIB, yakni sebanyak 13.060 dari 10.996 orang.
Dengan demikian, pemerintah telah memeriksa sebanyak 1.394.759 spesimen dari 807.946 orang diperiksa terkait Covid-19.
Adapun, satu orang diperiksa spesimennya lebih dari satu kali. Meski telah melampaui angka 100.000 kasus Covid-19, Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, mengatakan puncak pandemi virus corona di Indonesia belum terjadi.
"Belum (puncak pandemi), masih jauh," ujar Pandu, Senin (27/7/2020).
Dia mengatakan puncak pandemi Covid-19 dapat dilihat jika sudah ada perlambatan pertumbuhan kasus.
Namun, ia menyebutkan, untuk puncak pandemi virus corona di Indonesia saat ini juga sulit diprediksi kapan akan terjadi.
"Sulit diprediksi karena tidak ada variabel yang bisa dipakai," ujar Pandu.
Pandu mendorong pemerintah melakukan peningkatan kapasitas pengetesan virus corona dengan metode swab atau Polymerase Chain Reaction (PCR) hingga 50.000 spesimen per hari.
Menurut dia, langkah itu perlu dilakukan agar pelacakan kasus virus corona dapat dilakukan secara cepat dan penyebaran dapat ditekan.
Pandu mengatakan upaya selanjutnya yang harus dilakukan pemerintah adalah melaksanakan dengan tertib adalah isolasi terhadap individu yang positif Covid-19.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perjalanan Pandemi Covid-19 di Indonesia, Lebih dari 100.000 Kasus dalam 5 Bulan", https://www.kompas.com/tren/