VIDEO: Viral di TikTok Kisah Mahasiswi Hamil Kembar 7 Bulan di Perantauan dan Ditinggal Pacar
Sebab, melalui unggahan terbarunya, ia mengaku lebih bersemangat untuk mengurus kandungan dan bayinya kelak.
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Hasrul
Tik Tok
Viral di TikTok Kisah Mahasiswi Hamil Kembar 7 Bulan di Perantauan dan Ditinggal Pacar
Aku mutusin bakal rawat anakku, aku gamau dia diadopsi orang lain.
Makasih buat yang ingin adopsi anakku, kalian perhatian banget sama aku.
Mungkin aku bakal jujur ke ortu setelah aku melahirkan nanti," tulisnya dalam video lain.
• Manufaktur Sudah Ada Perbaikan Pasar, Pengusaha Properti Masih Belum Bangun, Fokus Jual Rumah Ready
Pandangan Psikolog
Sementara itu psikolog menyebut banyak faktor yang mendorong mahasiswi tersebut memutuskan untuk menutupi kehamilan hingga berusia 7 bulan.
"Banyak dorongan, ada perasaan yang berkecamuk, takut, malu, hingga ada harapan jangan sampai orang mengetahui," ungkap R Yuli Budirahayu, Psikolog dari Jasa Psikologi Indonesia (JASPI) Surakarta, Sabtu (25/7/2020).
Menurut Yuli, ada kebelumsiapan menerima kondisi hamil.
"Ada juga mungkin pengetahuan mengenai kehamilan dan seks edukasi yang kurang dipahami," ungkapnya.
Menurut Yuli, berkomunikasi dengan keluarga adalah jalan terbaik.
"Meskipun jauh dari keluarga, harus ada komunikasi dengan orangtua, siapa tahu ada respons yang menenangkan sehingga psikologisnya menjadi tenang," ungkapnya.
Jika belum siap, Yuli menyebut bisa terlebih dahulu berkomunikasi dengan lingkungan sekitar.
"Kalau kondisi kos di rantau pasti ada teman-teman sosial di lingkungannya. Paling tidak mencari dukungan dulu apa yang harus ia lakukan," kata Yuli.
"Kalau tidak siap menyampaikan ke keluarga mungkin lingkungan sosialnya bisa membantu menyampaikan ke keluarga," imbuhnya.
Sementara itu Yuli juga berharap pihak keluarga nantinya tidak memperburuk situasi jika sudah mendapatkan kabar tersebut.
"Kalau berkaca ideal ya sikap orangtua semestinya tidak memperburuk situasi keadaan psikologis masing-masing, terutama anaknya yang hamil tadi," ungkap Yuli.
Mencoba untuk lebih tenang dan menerima kenyataan disebut Yuli sebagai langkah yang tepat untuk diambil.
"Paling tidak orangtua harus membantu anak mempersiapkan menjadi ibu dari anak yang akan dilahirkan," ungkap Yuli.
"Ini kan bukan kondisi yang diinginkan, bekali anak damping anak sampai anak merasa keluarga memberi support psikologis yang baik sehingga anak merasa tenang hingga persalinan," imbuhnya.
Sementara itu psikolog menyebut banyak faktor yang mendorong mahasiswi tersebut memutuskan untuk menutupi kehamilan hingga berusia 7 bulan.
"Banyak dorongan, ada perasaan yang berkecamuk, takut, malu, hingga ada harapan jangan sampai orang mengetahui," ungkap R Yuli Budirahayu, Psikolog dari Jasa Psikologi Indonesia (JASPI) Surakarta, Sabtu (25/7/2020).
Menurut Yuli, ada kebelumsiapan menerima kondisi hamil.
"Ada juga mungkin pengetahuan mengenai kehamilan dan seks edukasi yang kurang dipahami," ungkapnya.
Menurut Yuli, berkomunikasi dengan keluarga adalah jalan terbaik.
"Meskipun jauh dari keluarga, harus ada komunikasi dengan orangtua, siapa tahu ada respons yang menenangkan sehingga psikologisnya menjadi tenang," ungkapnya.
Jika belum siap, Yuli menyebut bisa terlebih dahulu berkomunikasi dengan lingkungan sekitar.
"Kalau kondisi kos di rantau pasti ada teman-teman sosial di lingkungannya. Paling tidak mencari dukungan dulu apa yang harus ia lakukan," kata Yuli.
"Kalau tidak siap menyampaikan ke keluarga mungkin lingkungan sosialnya bisa membantu menyampaikan ke keluarga," imbuhnya.
Sementara itu Yuli juga berharap pihak keluarga nantinya tidak memperburuk situasi jika sudah mendapatkan kabar tersebut.
"Kalau berkaca ideal ya sikap orangtua semestinya tidak memperburuk situasi keadaan psikologis masing-masing, terutama anaknya yang hamil tadi," ungkap Yuli.
Mencoba untuk lebih tenang dan menerima kenyataan disebut Yuli sebagai langkah yang tepat untuk diambil.
"Paling tidak orangtua harus membantu anak mempersiapkan menjadi ibu dari anak yang akan dilahirkan," ungkap Yuli.
"Ini kan bukan kondisi yang diinginkan, bekali anak damping anak sampai anak merasa keluarga memberi support psikologis yang baik sehingga anak merasa tenang hingga persalinan," imbuhnya.
Simak videonya!
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul VIRAL TikTok Kisah Mahasiswi Hamil Kembar 7 Bulan di Perantauan, Ditinggal Pacar & Tutupi Kehamilan, .
