Kasubag Perencanaan DP2KB Luwu Utara Meninggal Akibat Banjir Bandang, Ahli Waris Terima Rp 127 Juta

TRIBUNLUTRA.COM, BAEBUNTA - Satu dari 38 korban meninggal akibat banjir bandang adalah Kasubag Perencanaan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kabupaten Luwu Utara, Amri.

Amri meninggal tersapu luapan banjir bandang Sungai Radda/Meli di Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Senin (13/7/2020) malam.

Ia meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani bersama Pimpinan PT Taspen Cabang Palopo Hasrul Anwar, dan Ketua DPRD Luwu Utara Basir menyerahkan santunan Jaminan Kematian (JKM) kepada ahli waris almarhum Amri.

Santunan JKM senilai Rp 127 juta diserahkan di tempat tinggal sementara keluarga ahli waris di Panampung, Desa Radda, Jumat (24/7/2020).

"Bukan hanya menyerahkan santunan, kami bersama ibu bupati juga menyampaikan rasa belasungkawa mendalam untuk keluarga. Semoga diberi ketabahan dalam menghadapi musibah ini," ucap Haerul.

Haerul menyebut, pemberian santunan bagi Pegawai Negeri Supil (PNS) yang meninggal dunia sudah menjadi kewajiban mereka.

"Menjadi kewajiban kami untuk memberi santunan JKM kepada ahli waris sebab apabila PNS aktif meninggal dunia, maka hak yang didapatkan oleh ahli waris (pasangan/anak) adalah THT (Tabungan Hari Tua), Asuransi Kematian, Uang Duka Wafat, Dana Penguburan, dan Beasiswa (sesuai PP Nomor 70 Tahun 2015 dan juga PP Nomor 66 Tahun 2017)," jelasnya.

"Mengenai hak-hak yang diterima oleh ahli waris PNS yang meninggal dunia, haknya diatur pada Undang-undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai yang hingga kini masih berlaku," terang Hasrul.

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menyebut Amri sebagai pribadi yang baik dan tekun dalam melaksanakan tugas.

"Mari kita doakan semoga almarhum husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Amin," singkat Indah usai menyampaikan belasungkawa pada keluarga.

Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi