Didepan Mata Ayah & Ibunya Dibunuh, Gadis 15 Tahun Tembak Mati 2 Anggota Taliban Pakai Senjata AK-47
Gadis bernama Qamar Gul itu menaruh dendam kepada Taliban semenjak kedua orangtuanya dibunuh tepat di depan matanya.
Gul menuturkan adiknya segera mengambil senapannya dan menembaki si pemimpin, yang kemudian melarikan diri dalam keadaan terluka.
Di tengah baku tembak, sejumlah milisi pro-pemerintah dan warga desa datang membantu mereka, dan membuat kelompok itu tunggang langgang.
3. Sang ayah diincar Taliban
Pada Rabu (22/7/2020), The New York Times melaporkan pembunuhan di rumah Qamar Gul juga dipicu masalah keluarga, dengan salah satu penyerang disebut adalah suami Gul.
Mengutip sejumlah sumber seperti kerabat Gul, si penyerang dilaporkan berusaha memaksa si remaja pulang, dan berselisih dengan keluarganya.
Pejabat setempat menerangkan ayah Gul yang juga seorang kepala desa sengaja diincar dan dibunuh Taliban.
Sebab, dia mendukung pemerintah Afghanistan. Kelompok tersebut disebut sering menyasar orang-orang yang dianggap memberikan informasi baik kepada otoritas maupun pasukan keamanan.
Distrik Taywara, kawasan di mana desa Gul berada, hampir setiap hari menjadi lokasi baku tembak antara militer Afghanistan dan Taliban.
4. Mengaku bangga
• Isi Pesan WhatsApp (WA) Suci Fitri ke Adik Yodi Prabowo Malam-malam Minta Ini, Bikin Ayah Alm Kaget
• Cucu Wanita Ini Lahir dari Istri Suaminya, Begini Cerita Lengkap Poligami Antara Ayah & Anak Tiri
Gadis tersebut juga mengaku bangga telah membunuh pembunuha ayahnya.
"Saya bangga sudah membunuh pembunuh ayah saya," kata dia, seraya berujar dia membunuh dua milisi itu tak hanya karena menembak mati orangtuanya.
Tetapi juga dia mengerti setelah melaksanakan aksinya, para pemberontak ganti mengincar Qamar Gul bersama adiknya tersebut.
Qamar Gul mengatakan, satu-satunya yang disesalinya adalah tidak bisa mengucapkan selamat tinggal kepada ayah serta ibunya.
Dia mengisahkan setelah membunuh dua pemberontak itu, dia mengecek orangtuanya. Tetapi, mereka sudah tidak bernapas.
"Saya bahkan tak bisa mengucapkan hal terakhir," sesalnya.
