Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bupati Jember Dimakzulkan

Dimakzulkan DPRD, Ini Profil dan Jejak Karier Bupati Jember Faida. Sejak Muda Pikul Tugas Besar

Sebanyak tujuh fraksi di DPRD Jember telah sepakat memakzulkan Faida, yang merupakan bupati perempuan pertama di Jember itu.

Editor: Jumadi Mappanganro
TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR resmi dimakzulkan dari jabatannya oleh DPRD Jember 

TRIBUN-TIMUR.COM - Bupati Jember Faida sedang menjadi sorotan. Terlebih setelah Bupati Jember Faida dimakzulkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) melalui sidang paripurna Hak Menyatakan Pendapat (HMP), Rabu (22/7/2020).

Sebanyak tujuh fraksi di DPRD Jember telah sepakat memakzulkan Faida, yang merupakan bupati perempuan pertama di Jember itu.

Menurut Juru Bicara Fraksi Partai Nasdem Hamim, Bupati Jember dinilai telah melanggar sumpah janji jabatan dan melakukan pelanggaran serius terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Kebijakan bupati mengubah Perbup KSOTK (Kedudukan, Susunan Organisasi Tata Kerja) tanpa mengindahkan ketentuan yang ada telah menyebabkan Jember tidak mendapatkan kuota CPNS dan P3K Tahun 2019," kata Hamim dikutip dari Kompas.com, Kamis (23/7/2020).

Berikut profil dan perjalanan karier Bupati Jember Faida yang dikutip dari Kompas.com.

Awali karier di bidang medis

Bupati Jember Faida. (Surya/Sri Wahyunik)
Bupati Jember Faida. (Surya/Sri Wahyunik) (Surya)

Faida lahir di Malang pada 19 September 1968.

Mengutip laman resmi Komnas HAM, sebelum menjabat sebagai Bupati Jember, Faida memulai kariernya di bidang medis pada salah satu rumah sakit di Banyuwangi sebagai staf bidang pelayanan medis.

Dalam laman itu disebutkan juga bahwa Faida mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap isu-isu hak asasi manusia.

Tahun 2009 menjadi tahun yang berat untuk keluarga Faida.

Pada tahun itu, sang ayah, dr. Musytahar Umar Thalib meninggal dunia.

Berselang sebulan, kakak pertamanya dr. Asyhar, juga berpulang.

Sebelumnya, adik laki-laki Faida, Mumtaz, meninggal dunia menjelang prosesi wisuda sebagai dokter muda.

Sepeninggal ayah, kakak, dan adiknya, Faida harus memikul tugas dan tanggung jawab yang cukup besar.

Kala itu, dia juga menjabat sebagai direktur di dua rumah sakit sekaligus.

Ia juga pernah menjabat direktur lembaga pendidikan perawat dan mengelola tiga lembaga pendidikan di Jember dan Banyuwangi.

Terjun ke Dunia Politik

Sebanyak tujuh fraksi di DPRD Jember sepakat memakzulkan Bupati Jember Faida melalui sidang paripurna Hak Menyatakan Pendapat (HMP), Rabu (22/7/2020).
Sebanyak tujuh fraksi di DPRD Jember sepakat memakzulkan Bupati Jember Faida melalui sidang paripurna Hak Menyatakan Pendapat (HMP), Rabu (22/7/2020). (jemberkab.go.id)

Pada 2016, Faida memutuskan untuk terjun ke dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai Bupati Jember.

Faida menggandeng KH. A. Muqit Arief dan diusung oleh tiga partai, yakni PDI-P, Nasdem, dan PAN.

Keduanya memenangkan kontestasi dan menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jember periode 2016 hingga 2021.

Dalam perjalanan kariernya, Faida pernah mendapatkan sejumlah penghargaan, salah satunya Tokoh Nasional Berdedikasi untuk Kesehatan.

Tak hanya bidang kesehatan, Faida juga dianggap peduli pada isu-isu yang berkaitan dengan hak asasi manusia.

Miliki kepedulian tinggi terhadap isu HAM 

Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR resmi dimakzulkan dari jabatannya oleh DPRD Jember
Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR resmi dimakzulkan dari jabatannya oleh DPRD Jember (TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

Pada tahun 2018, ia membangun kesepakatan dengan masyarakat setempat untuk menolak operasional tambang emas di Blok Silo.

Faida juga berjanji memenuhi tuntutan warga untuk segera menerbitkan peraturan daerah bebas tambang bagi Kabupaten Jember.

Terkait fokusnya pada pemenuhan hak asasi manusia di Kabupaten Jember, Faida menjadi satu-satunya Bupati dari Indonesia yang diundang pada forum PBB.

Pada forum itu, ia membahas "Sustainable Development Goals" (SGD’s) yang diselenggarakan pada Juni 2019.

Sebelum dimakzulkan oleh DPRD Jember, Faida memutuskan kembali maju pada Pilkada 2020 melalui jalur independen.

Ia mendaftarkan ke KPU Jember bersama calon Wakil Bupati Jember, Dwi Arya Nugraha Oktavianto, Minggu (23/2/2020).

Dia menjelaskan, alasan maju dari jalur independen karena belum ada partai politik yang mengusungnya.

Faida juga mengklaim bahwa dirinya telah mendapat dukungan sebanyak 246.133 dari warga yang menyerahkan fotocopy KTP elektronik. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Profil dan Perjalanan Karier Faida, Bupati Jember yang Dimakzulkan DPRD..."

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved