Warga Negara Asing di Rudenim Makassar Bisa Lending, Jangan Salah Dulu, Maksudnya Lepas Rindu Daring

Output :
- Permasalahan Rudenim terinventarisir dengan baik
- Petugas lebih cepat merespon segala bentuk aduan pengungsi
- pengungsi merasa aman dan nyaman
- pengungsi merasa lebih diperhatikan

5. Si Raka Gadis (Rumah DetenSI ImigRAsi MaKAssar : Tanggap Medis)

Gadis (Tanggap Medis) adalah inovasi layanan kepada Deteni.

Berbeda dengan sebelumnya dimana deteni yang mengunjungi fasilitas kesehatan apabila ada keluhan medis.

Layanan Gadis adalah layanan jemput bola, petugas medis/ paramedis yang akan mengunjungi deteni yang sakit ataupun memerlukan pemeriksaan di Rudenim.

Alur Layanan
1. Deteni melapor ke petugas penjagaan terkait keluhan kesehatan yang dialami
2. Laporan deteni diteruskan ke seksi perkes
3. Petugas Seksi Perawatan dan Kesehatan menindaklanjuti laporan;
4. Petugas Rudenim menghubungi tenaga medis/ paramedis untuk mengatur jadwal pemeriksaan deteni. (Jika keluhan bersifat mendesak, maka pemeriksaan dilakukan di hari yang sama, namun jika hanya bersifat pemeriksaa maka akan dijadwalkan;
5. Petugas penjagaan membawa deteni ke klinik Rudenim sesuai jadwal pemeriksaan untuk menemui tenaga medis/ paramedis
6. Setelah dilakukan pemeriksaan, deteni kembali ke dalam blok

Manfaat
- Memudahkan deteni untuk memeriksakan kesehatannya;
- Memudahkan petugas untuk pengawasan deteni;
- Meminimalisir kemungkinan Deteni melarikan diri.

Output
- Deteni merasa aman dan nyaman;
- Memudahkan kontrol kesehatan Deteni.

Beberapa inovasi tersebut adalah bentuk kesungguhan dari Rudenim Makassar untuk memberikan kepuasan terhadap publik.

"Harapan Rudenim Makassar, kedepan semakin dapat menyempurnakan bahkan menambah inovasi-inovasi yang telah ada," kata Togol.

"Sehingga kualitas pelayanan yang diberikan kepada stakehoder dan masyarakat luas akan semakin baik," ucap Togol.

Kemudian Togol menambahkan "Tujuan utama semua inovasi adalah peningkatan kualitas pelayanan publik menuju pemerintahan yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme." (*)