Internet Murah di Kampung
Mimpi Terwujud, Pria ini Bangun Internet Murah di Kampung & Digunakan Belajar Online, Simak Kisahnya
Mimpi Budi saat ini terwujud setelah berhasil membangun jaringan kabel fiber optik di kampungnya sepanjang 5 kilometer, dari target sepanjang 15 kilom
TRIBUN-TIMUR.COM - Budi Hermawan, warga yang memiliki mimpi menjadikan kampungnya menjadi kampung teknologi.
Pria itu merupakan warga Kampung Cilimushideung Desa Cibunar, Kecamatan Cibatu.
Pria ini telah bekerja di bidang IT dan jaringan internet pada lima tahun lalu.
Mimpi Budi saat ini terwujud setelah berhasil membangun jaringan kabel fiber optik di kampungnya sepanjang 5 kilometer, dari target sepanjang 15 kilometer.
Target tersebut untuk dua desa, yaitu Desa Cibunar dan Desa Mekarsari, Kecamatan Cibatu.
"Ini mimpi saya menjadikan kampung saya yang gelap menjadi kampung teknologi sejak lima tahun lalu," katanya.
Membangun jaringan kabel fiber optik dan segala peralatan pendukung penyediaan internet, menurut Budi, tidaklah murah.
Sebab, sejak lima tahun lalu, ia mengumpulkan modal untuk mewujudkan mimpinya itu.
• Jenny Lee Bintang Film Dewasa Paling Terkenal Kini Tinggal di Gorong-gorong yang Berbau Tak Sedap
• KABAR BAIK Vaksin Covid-19 dari China Sudah Sampai di Indonesia, Kapan Mulai Produksi Bio Farma?
Setelah mengantongi modal, Budi pun mulai mencoba membangun jaringan kabel fiber optik.
Untuk memudahkan jalannya dan bisa memberi manfaat bagi banyak warga, Budi pun membentuk Badan Usaha Milik Kampung (Bumka) sebagai wadah penyedia internet murah.
"Bumka yang menyediakan paket internetnya, warga bisa beli Paket Internet murah Rp 33.000 per bulan per user ke pengurus RW atau pengurus Bumka. Ada juga paket internet harian dan mingguan," katanya.
Saat ini, Budi mengklaim sudah membangun jaringan kabel fiber optik sepanjang 5 kilometer yang dibangun Bumka.
Jaringan ini telah mampu memberikan layanan internet murah bagi 257 kepala keluarga di Kampung Cilimus Hideung.
Jika target 15 kilometer jaringan kabel fiber optik terpasang, maka warga dua desa, yaitu Cibunar dan Mekarsari, internet murah ini bisa dinikmati dua desa.
"Targetnya akhir bulan ini bisa selesai 15 kilometer terpasang, jadi bisa untuk dua desa," katanya.
Jaringan internet yang disediakan Bumka, menurut Budi, bisa melayani ribuan user.
Ia pun menyanggupi jika harus memasang jaringan internet murah di daerah lain.
"Kalau mau di semua desa juga bisa, tapi kita perlu dukungan kebijakan dari pemerintah," kata Budi.
• Jenny Lee Bintang Film Dewasa Paling Terkenal Kini Tinggal di Gorong-gorong yang Berbau Tak Sedap
• KABAR BAIK Vaksin Covid-19 dari China Sudah Sampai di Indonesia, Kapan Mulai Produksi Bio Farma?
Tati, warga Kampung Cilimushideung mengakui, penyediaan internet gratis dari Bumka Tekno Sains memberi banyak keuntungan bagi warga warga, terutama yang telah memiliki anak yang sekolah.
Sebab, sekolah di masa Pandemi Covid-19 ini mengandalkan jaringan internet.
"Jadi nggak perlu banyak biaya kuota, sebulan Rp 33.000, anak-anak bisa belajar online," kata Tati.
Tati mengaku, sebelum ada internet murah dari Bumka.
Ia cukup kerepotan memenuhi kebutuhan kuota internet untuk anaknya belajar online.
Uang belanja bulanan pun harus dibaginya untuk kepentingan membeli kuota. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berkat Pria Ini, 1 Kampung Nikmati Internet Rp 33.000 Per Bulan dan Siswa Bisa Belajar Online",