Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Curiga Bocah 5 Tahun Kok Bisa Masuk Toren Air Lalu Tewas,Polisi Tetapkan Ayah Tiri Sebagai Tersangka

Ketidakpercayaan polisi jika seorang bocah 5 Tahun bisa masuk ke dalam tower, menimbulkan dugaan jika korban dibunuh

Editor: Waode Nurmin
Tribun Jabar
Misteri tewasnya bocah 5 tahun bernama Aulia dalam tandon air di sebuah rumah kos di Kampung Babakan Stasiun, Desa Penenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (17/7/2020) akhirnya terungkap. (Tribun Jabar) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Misteri tewasnya bocah 5 tahun bernama Aulia dalam tandon air di sebuah rumah kos di Kampung Babakan Stasiun, Desa Penenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (17/7/2020) akhirnya terungkap.

Korban sebelumnya ditemukan sudah tidak bernyawa didalam sebuah Toren Air di lantai dua rumah kontrakannya

Ketidakpercayaan polisi jika seorang bocah 5 Tahun bisa masuk ke dalam tower, menimbulkan dugaan jika korban dibunuh

Anak Iis Dahlia Salsadila Cibir Datang ke Pernikahan Mantan Lalu Nangis-nangis, Sindir Lesty Kejora?

Dan setelah dilakukan penyelidikan, Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan memastikan bahwa Aulia memang tewas dibunuh.

Dan ayah tirinya HM kini ditetapkan sebagai tersangka

Evakuasi jenazah AP (5) yang ditemukan tewas di dalam tandon air pada Jumat (17/7/2020).
Evakuasi jenazah AP (5) yang ditemukan tewas di dalam tandon air pada Jumat (17/7/2020). (YouTube Lintas iNews)

Sejak mayat Aulia ditemukan, polisi langsung memeriksa saksi, ibu korban serta HM.

Dari hasil pendalaman saksi dan autopsi, polisi akhirnya menetapkan sebagai HM sebagai tersangka.

"Artinya, ada unsur kesengajaan. Kemudian setelah didalami keterangan saksi, bukti di lapangan, ada pengakuan pelaku, ternyata anak kecil ini korban dari pembunuhan ayah tirinya sendiri," jelas Hendra di Mapolresta Bandung, Senin (20/7/2020).

Kecurigaan polisi berawal dari mengapa anak lima tahun bisa masuk ke dalam toren hingga akhirnya dilakukan otopsi.

Dari hasil otopsi menunjukkan bahwa ada air dalam paru-paru Aulia.

Sehingga ini berarti Aulia tewas tenggelam dalam toren.

"Kami curiga anak umur 5 Tahun masa masuk ke dalam toren. Kami lakukan pendalaman saksi, kemudian kondisi korban diotopsi.

"Hasil otopsi menunjukan adanya air di paru-paru korban. Artinya anak ini tenggelam di dalam toren. Meninggal karena tenggelam," ujarnya.

Nenek Korban Bantah Aulia Disiksa Orangtua

Sebelum ayah korban ditetapkan sebagai tersangka, sempat beredar isu di media sosial bahwa orang tua Aulia sering menyiksa anaknya sendiri.

Namun, Nenek Korban, yakni Entin mengatakan bahwa isu paksaan untuk mengamen dan penganiayaan itu tidak benar

Menanggapi isu tersebut, Nenek korban, Entin dengan tegas membantahnya.

"Kata-kata orang lain di medsos, katanya anak itu dipaksa ngamen terus katanya suka dipukulin terus disiksa katanya."

"Sedangkan dari pihak orang tuanya enggak, enggak dipaksa ngamen. Enggak dipaksa-paksa ngamen, disiksa enggak ada," kata Entin.

Sehingga Entin meminta agar orang-orang yang menyebarkan kabar demikian di media sosial segera menghapusnya.

"Jadi mohon dengan sangat hapus itu penyebaran di medsos itu mah cuma hoax," imbuhnya.

Sebelum ditemukan tewas pada Jumat, rupanya Aulia sempat menhilang.

Sehingga, Entin sempat ingin melaporkan kehilangan cucunya ke Kapolsek setempat.

Ada yang sempat menyebut bahwa pada pukul 9 malam, cucunya masih berada di sekitar rumah.

"Saya teh kan udah subuh nyari-nyari ke sini enggak ada, terus pas saya mau ganti baju ke Kapolsek katanya jam 9 (malam), (Aulia) terakhir di sini teh."

"Mau laporan ke Kapolsek ada berita dari sini ada katanya di dalam toren, terus saya lari ke sini," cerita Entin.

Meski demikian, tidak ada orang yang tahu kapan cucunya bisa ke atas rumah di tempat tandon berada

"Katanya kemarin jam 9 masih ada, jam 9 malam. Tau ke atasnya jam berapa enggak ada yang merhatiin," ujar dia.

Sehari-hari Aulia tinggal bersama pamannya yang masih SMP, ayah tiri serta ibunya yang juga merupakan anak Entin.

Pada saat kejadian, Aulia tidak dibawa ke rumahnya yang berada dekat stasiun.

"Sama pamannya, anak saya yang paling bungsu sama pamannya yang SMP, sama bapak tirinya, sama anak saya."

"Kalau enggak dibawa berangkat mah sehari-harinya sama saya, kalau kemarin mah enggak mau, maunya di kontrakan, saya di stasiun," kata dia.

Polisi Sudah Menduga Aulia Tewas Dibunuh

Di acara Kabar Siang tv One pada Sabtu (18/7/2020), Kasatreskrim Polres Bandung, AKP Agta Bhuwana Putra mengakui adanya banyak kejanggalan dalam kasus ini.

Apalagi, sebelum ditemukan tewas ditemukan di tandon, AP sempat hilang seharian.

"Baik bisa kami sampaikan memang banyak sekali terjadi kejanggalan dan memang kronologisnya saudari AP ini menghilang sekitar 10 an malam dan akhirnya ditemukan oleh kedua orang tuanya sekitar jam 9 pagi pada tanggal 17 Juli 2020," jelasnya.

Di acara Kabar Siang tv One pada Sabtu (18/7/2020), Kasatreskrim Polres Bandung, AKP Agta Bhuwana Putra mengakui adanya banyak kejanggalan dalam kasus penemuan mayat bocah 5 tahun dalam tandon air.
Di acara Kabar Siang tv One pada Sabtu (18/7/2020), Kasatreskrim Polres Bandung, AKP Agta Bhuwana Putra mengakui adanya banyak kejanggalan dalam kasus penemuan mayat bocah 5 tahun dalam tandon air. (Channel YouTube tvOneNews)

Bahkan, Agta menyebut kejanggalan-kejanggalan itu mengarah pada dugaan pembunuhan.

"Jadi memang ada beberapa kejanggalan yang tentunya menjadi dugaan kami bahwa memang terjadi adanya upaya pembunuhan terhadap korban," katanya.

Orang-orang yang sempat dimintai keterangan itu adalah orang-orang terdekat korban.

"Jadi memang untuk keterangan-keterangan para saksi masih kita dalami secara serius yang nantinya akan kami laksanakan gelar untuk menentukan hasil penyelidikan kami."

"Untuk sampai sekarang sudah hampir enam saksi termasuk keluarga dari korban yaitu orang tua dan juga keluarga terdekat dari korban," katanya.

Sebagian artikel ini diolah dari Tribun Jabar dengan judul Misteri Anak Ditemukan Tewas di Dalam Toren di Cicalengka Terungkap, Ini Kata Kapolresta Bandung


Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved