Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hasil Swab Positif Covid-19, Pria ini Marah saat Istrinya Dijemput Petugas, Sebut Sakit karena Setan

Hasil Swab Positif Covid-19, Pria ini Marah saat Istrinya Dijemput Petugas, Sebut Sakit Bukan karena Corona tapi Setan

Editor: Ilham Arsyam
(KOMPAS.com/DEWANTARA)
Tangkapan layar video yang direkam petugas surveilans Puskesmas Kumai, Kalimantan Tengah, saat membujuk keluarga pasien terkonfirmasi positif Covid-19 agar mau menjalani isolasi, Sabtu (11/7/2020). Pasien dan keluarga menolak 

TRIBUN-TIMUR.COM - Petugas kesehatan kewalahan menghadapi seorang pedagang ayam di Pasar Cempaka, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah ini.

Wanita berusia 52 tahun tersebut dinyatakan positif Covid-19 setelah hasil tes swabnya keluar.

Sayangnya, ia menolak melakukan isolasi di rumah sakit dan memilih tetap berjualan ayam.

Video penolakan pasien itu pun viral di media sosial.

Jenazah Pasien yang Dikubur Protokol Covid-19 di Gowa Capai 407

Sinopsis Film Ghost Stories Tayang Hari Ini di TRANS TV Lengkap 29 Aplikasi Nonton Film Online

Alih-alih membujuk istrinya yang terinfeksi corona, suami pedagang itu malah naik pitam dan marah pada petugas.

Ia menilai, istrinya sakit karena setan, bukan karena corona.

Pria di Lombok Tengah kabur saat diisolasi
Pria di Lombok Tengah kabur saat diisolasi (Tangkapan Layar YouTube tvOne)

Adegan penolakan tampak jelas dalam sebuah video berdurasi 3 menit 49 detik yang direkam Samsul saat bercakap pasien dan keluarganya.

Di detik-detik awal video, pasien mengaku hanya kurang tidur.

"Sudah 20 hari (sejak di-rapid test). Saya enggak sakit apa-apa. Cuma kurang darah saja kata dokter," ujar si pasien dalam salah satu bahasa daerah.

Pernyataan itu diamini sang suami. Suami pasien positif itu menilai sakit si istri disebabkan setan, bukan karena virus corona.

"Kalau sakit memang sampai sekarang, (tapi) cuma 4 hari saja (yang benar-benar) sakit, cuma setan saja itu," seru sang suami.

Lelaki itu bahkan mengultimatum siapa pun tidak boleh ada yang menjemput istrinya.

"Biar mati enggap apa-apa. Semua manusia itu pasti mati semua. Seperti apa corona itu, saya mau tahu," ujar sang suami dengan nada meninggi.

Menyikapi penolakan itu, petugas dan ketua RT tak mampu berbuat banyak.

Di akhir video, Samsul hanya menyampaikan pesan agar pasien dan keluarga bersedia melakukan isolasi mandiri serta menghindari interaksi langsung dengan orang lain sementara waktu.

Samsul mengklaim pihaknya dari Puskesmas Kumai sudah berupaya maksimal untuk membujuk pasien dan keluarga agar mau menjalani isolasi.

Menolak Di-swab

Soal riwayat sakit pasien, Samsul menuturkan, pasien sempat memeriksakan diri ke salah satu rumah sakit swasta di Pangkalan Bun dan di-rapid test sekitar akhir Juni lalu.

Dari informasi itulah pihaknya meminta yang bersangkutan untuk menjalani swab.

Meski sempat menolak akhirnya, pasien mengikuti swab massal yang dijadwalkan Dinas Kesehatan Kobar pada 30 Juni.

Hasil swab pasien sebenarnya sudah keluar pada Kamis (9/7/2020) malam.

Celakanya, selama menunggu hasil swab, pasien tetap aktif berjualan di Pasar Cempaka Kumai.

"Kami dapat informasi itu, tapi tidak bisa mengeceknya. Tapi waktu saya tanya apakah istrinya tadi pagi masih berjualan, si suami menjawab iya," ungkap Samsul.

Akan tetapi, sewaktu ditanya soal hasil pelacakan timnya, Samsul menyatakan, hanya mendapati empat orang kontak erat.

Mereka adalah suami, anak dan menantu, serta cucu pasien. Anak pasien adalah seorang bidan yang bertugas sebagai tenaga kesehatan daerah di salah satu fasilitas kesehatan di Kecamatan Kumai.

Menghadapi pasien seperti ini, Samsul mengaku kewalahan.

Dia menyebut selama ini Puskesmas Kumai berjuang sendiri menghadapi ulah pasien yang bengal.

Namun, dukungan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, baik di tingkat kecamatan, maupun tingkat kabupaten, tidak kunjung datang.

"Kami minta dukungan dari gugus kabupaten. Kami di Puskesmas saja rasanya sudah kewalahan, karena tingkat penolakan yang kami terima sudah mengkhawatirkan, tidak bisa kami paksakan lagi," bebernya.

Corona Menular Lewat Udara

Kini WHO update cara penyebaran virus corona bisa melalui udara bebas tak hanya memalui droplets, ini yang harus diwaspadai sekarang.

Lebih dari 200 ilmuwan memberikan surat terbuka.

Hal ini karena WHO dituding mengabaikan kemungkinan penularan virus corona melalui udara.

Selama ini WHO hanya menyebutkan virus corona hanya bisa tersebar lewat tetesan (droplet) yang keluar saat orang batuk atau bersin.

Skandal dengan Ericko Lim, Kontrak Listy Chan Jadi Brand Ambassador Diputus hingga Video Mesum Viral

Adanya surat terbuka dari 200 ilmuwan ini membuat WHO memperbarui cara penularan virus yang masih jadi pandemi dunia.

WHO mengakui bukti baru yang menunjukkan jika virus corona yang menyebabkan penyakit covid-19 ini menyebar melalui udara.

Namun masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk benar-benar memastikan hal ini.

WHO Akui Munculnya Bukti Virus Corona Menyebar Melalui Udara, Protokol Kesehatan Bisa Berubah
WHO Akui Munculnya Bukti Virus Corona Menyebar Melalui Udara, Protokol Kesehatan Bisa Berubah (CNBCTV18)

Jika telah dikonfirmasi, maka fakta tersebut akan memengaruhi pedoman WHO dalam hal pencegahan virus corona.

Dengan perkembangan terbaru ini, apa yang harus kita waspadai?

Selama ini, penularan melalui udara merupakan salah satu yang paling dikhawatirkan.

Jika ini terjadi, maka penularan akan lebih mudah terjadi.

Epidemiolog Universitas Airlangga Windhu Purnomo mengatakan, penularan virus corona melalui udara meningkatkan risiko penularan di tempat-tempat tertutup.

Salah satu yang jadi contohnya adalah bioskop ruang karaoke, dan bar.

Update Covid-19 Tana Toraja: Bertambah 5 Pasien Baru, 2 Sembuh

Menurut dia, pengelola tempat dengan minim ventilasi harus membuka semua pintu dan jendela selama beraktivitas di dalam ruangan itu.

"Pemilik lokasi atau ruang tertutup harus membuka semua pintu dan jendela selama ada aktivitas di dalam ruang-ruang itu dan penggunaan AC di ruang tertutup dikurangi," kata Windhu dikeutip dari Kompas.com, Jumat (10/7/2020).

"Ruang-ruang tadi hanya boleh diisi dengan seperempat atau sepertiga dari kapasitasnya," lanjut dia. (TribunMataram.com/ Salma Fenty/ Asytari Fauziah)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul Dikonfirmasi Positif Corona, Pedagang Ayam Tolak Isolasi & Nekat Jualan, Sebut Sakit karena Setan, https://mataram.tribunnews.com/2020/07/16/dikonfirmasi-positif-corona-pedagang-ayam-tolak-isolasi-nekat-jualan-sebut-sakit-karena-setan?page=all.
Penulis: Salma Fenty
Editor: Salma Fenty Irlanda

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved