Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Pandemi Covid-19, Pendapatan PDAM Makassar Menurun

Direksi mencatat pendapatan PDAM Makassar terus merosot di tengah pandemi Covid-19

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Suryana Anas
Dok Pribadi
Kabag Humas PDAM Makassar, Muh Rusli 

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Penerapan Perwali 36 tentang Percepatan Pengendalian Covid 19 di Makassar rupanya bakal berdampak pada pendapatan Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar.

Direksi pun mencatat pendapatan PDAM Makassar terus merosot di tengah pandemi Covid-19.

Menurut Kabag Humas PDAM Makassar M Rusli, pendapatan ini karena minimnya pemakaian air bersih di sektor industri, baik kuliner hingga jasa penginapan (Hotel dan Rumah Kos).

"Pendapatan terus menurun pak, apalagi saat ini kembali lagi diterapkan pembatasan akses bagi warga luar masuk Makassar," ujar Rusli, Rabu (15/7/2020) via WhatsApp.

Ia mengungkapkan pendapatan normal PDAM terakhir diterima saat tagihan Februari yang dibayarkan pada Maret 2020.

Saat itu, anak perusahaan dari Pemerintah Kota Makassar ini masih menerima Rp 28 miliar, atau rata-rata penerimaan bulanan.

Memasuki masa tagihan Maret, yang dibayarkan pada April 2020 pendapatan PDAM mulai menurun.

Hal itu saat Kota Makassar ditetapkan sebagai zona merah, dan dilakukan kebijakan Pembatasa Sosial Berskala Kecil (PSBK) dan dilanjutkan hingga PSBB.

"Waktu Maret itu kita masih dapat Rp 28,8 miliar, sedangkan saat masuk April 2020 turun menjadi Rp 27 miliar," katanya.

Tak hanya itu, seiring berjalannya bulan, pendapatan perusahaan ini kian menurun, saat pembayaran Mei 2020 PDAM hanya menerima Rp 25 miliar, sampai masuk pada pembayaran Juni Rp 21 miliar.

Ia menjelaskan penyebab merosotnya pendapatan ini karena banyaknya industri restoran yang tutup, sepinya pengunjung hotel, dan rumah kos yang ditinggal para penghuninya.

"Perlu diketahui bahwa rumah kos juga memberikan kontribusi besar bagi PDAM. selain itu ada juga mall, dan hotel. Tiga sektor ini memiliki pengaruh besar bagi pendapatan kita," katanya.

Bagi Rusli, meski direksi PDAM saat ini terus melakukan pelayanan kepada pelanggan namun pendapatan diyakini tidak akan mengubah kondisi seperti sebelumnya.

"Seperti saya contohkan jasa hotel, walaupun hotel sudah buka, toh tidak ada yang mau datang nginap, restoran meski dibuka juga berpengaruh apalagi rata rata orang luar Makassar dibatasi masuk. Jadi ada air, tapi tidak ada pemakaian. Mall juga demikian, sepi pengunjung," ujar Rusli.

Ia menambahkan, pemakaian air saat ini didominasi oleh rumah tangga saja.

Sekedar diketahui, pemakaian air pelanggan PDAM di waktu normal sebanyak 450 ribu kubik, sedangkan saat pandemi saat ini hanya 300 ribu kubik.

 
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved