Sejarah Hari Ini: Gunung Lokon Meletus, 10 Ribu Warga Tomohon Mengungsi ke Manado
Dilansir dari wikipedia, tanggal 10 Juli 2011 sebelum meletus Gunung Lokon mulai menunjukkan aktivitas sejak 18 Juni 2011.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUNTIMURWIKI.COM- Gunung Lakon merupakan gunung di dekat Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara.
Tepat pada hari ini, 14 Juli 2020 menjadi 20 tahun gunung Lakon meletus.
Akibat dari letusan tersebut, lebih dari 10.000 warga di beberapa desa, di antaranya Kinilow, Tinoor, dan Kakaskasen mengungsi ke Tomohon atau Manado.
Dilansir dari wikipedia, tanggal 10 Juli 2011 sebelum meletus Gunung Lokon mulai menunjukkan aktivitas sejak 18 Juni 2011.
Minggu, 10 Juli 2011 status gunung ini telah ditingkatkan dari Siaga menjadi Awas oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi.

• Sejarah Penamaan dan Profil Kelurahan Bitowa, Kecamatan Manggala Kota Makassar
• Jadi Tersangka Utama Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi, Inilah Sosok Putra Mahkota Kerajaan Arab
• BMKG: 8 Juli 2020 Gempa Bumi 5.0 Magnitudo di Nias Utara-Sumatera Utara, Tidak Berpotensi Tsunami
Pada Kamis, 14 Juli 2011 pukul 22:45 WITA gunung Lokon di kawah Tompaluan meletus dengan lontaran material pijar, pasir, dan hujan abu setinggi sekitar 1.500 meter.
Selanjutnya, letusan kembali terjadi pada Jumat dini hari sekitar pukul 01.30 Wita dengan lontaran material vulkanik setinggi 600 meter.
Sedikitnya dalam sehari setelah letusan telah dua warga meninggal sebagai akibat tidak langsung dari letusan.
Sebelumnya, gunung Lakon sudah sering mengalami letusan.
Gunung Lokon adalah sebuah gunung di dekat Kota T Gunung ini memiliki ketinggian 1.580 m dari permukaan laut.
Puncak gunung Lokon berjarak sekitar 5.300 meter di sebelah barat laut dari Kota Tomohon dan sekita 6.700 meter di sebelah barat daya dari kota kecamatan Pineleng. Dari ibukota provinsi Manado jaraknya hanya sekitar 20 kilometer di barat daya kota.
Beberapa peristiwa meletusnya gunung ini yang bisa terekam dalam masa kini diantaranya:
Terjadi letusan pada tahun ini yang tidak sehebat letusan tahun 1991 dan 2011.
Gunung Lokon pada Oktober 1991 pernah meletus yang menimbulkan kerugian material mencapai Rp 1 miliar.
Ribuan jiwa penduduk di Desa Kakaskasen I, Kakaskasen II, Kinilow dan Tinoor, ketika itu setempat diungsikan besar-besar ke sejumlah daerah yang dinilai tidak rawan karena atap ribuan rumah penduduk hancur dihantam batu dan debu setebal 15 sampai 20 cm.
Dalam musibah tersebut, seorang wisatawan asal Swiss, Vivian Clavel yang berkunjung saat terjadi letusan hebat itu tidak dapat ditemukan.
Ia dipastikan tewas tertimbun longsoran lahar dingin.
Waktu meletus pada 2001, sebagian wilayah Kota Manado yang berjarak sekitar 25 Km dari gunung itu, ditutupi hujan debu yang mengguyur disebabkan karena tiupan angin.
Material debu yang dikeluarkan dari kawah gunung api ini berbentuk lava pijar dan ketinggiannya diperkirakan mencapai 400 meter.
Letusan ini tidak sebesar letusan tahun 1991.
• Sejarah Penamaan dan Profil Kelurahan Bitowa, Kecamatan Manggala Kota Makassar
• Jadi Tersangka Utama Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi, Inilah Sosok Putra Mahkota Kerajaan Arab
• BMKG: 8 Juli 2020 Gempa Bumi 5.0 Magnitudo di Nias Utara-Sumatera Utara, Tidak Berpotensi Tsunami
Menjelang malam Natal, warga Tomohon, Sulawesi Utara dikejutkan dengan datangnya hujan abu dan pasir akibat letusan Gunung Lokon. Letusan terjadi sekitar pukul 17.34 Wita, Senin (24/12/2012).
"Saya pikir bunyi apa, ternyata bunyi pasir halus yang jatuh di atas seng rumah," ujar Freddy Tangkawarouw, warga Kakaskasen III yang dihubungi Kompas.com.
Menurut Freddy hujan pasir tersebut berlangsung sekitar 10 menit. Banyak warga baru mengetahui ada hujan pasir karena sejak pagi Tomohon dan juga Manado hujan turun tiada henti.
"Suasana berkabut sejak pagi. Saya kaget sudah banyak debu ketika keluar rumah," ujar Stanley Warouw yang tinggal dekat Gunung Api Lokon.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara, Hoyke Makarawung yang dihubungi melalui telepon membenarkan Kota Tomohon dihujani debu dengan ukuran partikel yang lebih besar.
"Tadi sekitar pukul 17.24 Wita Gunung Api Lokon kembali meletus," kata Hoyke.
Menurut Hoyke, pihaknya sementara memantau situasi dan tetap bersiaga mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan.
"Semoga tidak membawa dampak yang lebih parah, agar warga bisa merayakan natal sebagaimana mestinya," tambah Hoyke.
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Gunung Lokon Meletus, Rumah Warga Tomohon Dihujani Pasir