Banjir Bandang Luwu Utara
Banjir Bandang Luwu Utara, Bupati: Laporan Masuk Sudah 11 Orang Meninggal
Banjir bandang menerjang dua titik di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Di Kota Masamba dan Desa Radda, Kecamatan Baebunta.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Suryana Anas
TRIBUNLUTRA.COM, BAEBUNTA - Banjir bandang menerjang dua titik di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Di Kota Masamba dan Desa Radda, Kecamatan Baebunta.
Sesuai laporan diterima Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, sudah 11 orang ditemukan tewas dari dua lokasi kejadian tersebut.
"Sampai saat ini kami belum bisa sampaikan total warga yang hilang," kata Indah, Selasa (14/7/2020).
"Kita masih keliling mendata, tadi ada yang sampaikan 10, adapula sampaikan tujuh orang. Kami belum dapat data yang valid berapa total warga hilang."
"Kalau yang meninggal sementara ini laporan masuk sudah ada 11 orang," ucap Indah.
Indah menyebut banjir terjadi pada pukul 19.00 Wita malam tadi.
Disebabkan curah hujan yang tinggi sehingga Sungai Masamba dan Sungai Radda meluap.
"Yang kami tidak duga Sungai Radda, karena sungai itu relatif tidak pernah ada kejadian banjir besar selama beberapa bulan terakhir, sehingga masyarakat tidak siap," katanya.
"Terus terang, di situ masih cukup banyak laporan warga hilang," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, sudah delapan mayat korban banjir bandang ditemukan di Desa Radda.
Informasi ini disampaikan anggota DPRD Luwu Utara Muhammad Azhal Arifin di lokasi kejadian.
"Sudah ada delapan yang ditemukan," kata Azhal yang juga merupakan warga Desa Radda.
Politisi Partai Golkar menyebut semua korban dibawa ke rumah sakit.
"Semua sudah dibawa ambulans ke rumah sakit," katanya.
Ia mengatakan, masih ada beberapa orang dinyatakan hilang.
"Setahu saya masih ada enam yang hilang. Tapi kemungkinan lebih, salah satunya sepupu satu kali saya," tuturnya.
Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi