Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kementrian Pertanian

Kementan Bangun Ketahanan Pangan Melalui Pola Integrated Farming

Hal ini sekaligus mengantisipasi krisis pangan sebagaimana yang diperingatkan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) akibat dampak pandemi covid 19.

Editor: Sudirman
Ist
Kementerian Pertanian (Kementan), tengah fokus menyiapkan langkah strategis dalam upaya peningkatan ketersediaan pangan di era new normal 

Konsep dasarnya adalah bagaimana membangun waduk lokal sebagai kolam penampungan agar coverage airnya lebih luas.

Di dalam bak besar kolam penampungan berdiameter 3 meter yang berjumlah 6 tersebut dibudidayakan lele, nila dan patin.

"Tidak hanya untuk perikanan namun juga ada peternakan ayam, lahan minapadi dan lahan sawah tadah hujan. Jadi di kolam penampungan ini nanti bisa memfilter kotoran dan sisa pakan. Masuklah air tersebut ke minapadi, setelah itu baru ke lahan padi tadah hujannya,” jelasnya.

“Saya disini tidak punya mesin selain pompa air. Gunanya nanti untuk pengaturan air dari minapadi ke sawah,” pinta Heri.

Heri memanfaatkan limbah ikan dan ternak ayam dipakai untuk pupuk dan supaya efisien ia pun memanfaatkan limbah rumah tangga dan sisa sembelihan ayam untuk bahan pakan ikan.

Alhasil, kini, Heri mengaku sudah mendapat net profit Rp 200 sampai 300 juta per hektar per tahun dari hasil budidaya peternakan, perikanan dan pertanian.

Bahkan untuk pertanian sudah menerapkan IP 4 artinya setahun didesain tanamnya 4 kali.

"Saya sudah merancang bulan panen yang harganya bagus dan provitas bagus yakni panen di bulan Januari, April, Juli dan November. Saya atur saat pertanaman ini supaya pas panen nanti harganya bagus, hasilnya pun bagus,” terang Heri.

Kementerian Pertanian (Kementan), tengah fokus menyiapkan langkah strategis dalam upaya peningkatan ketersediaan pangan di era new normal
Kementerian Pertanian (Kementan), tengah fokus menyiapkan langkah strategis dalam upaya peningkatan ketersediaan pangan di era new normal (Ist)

Di tempat yang sama, Direktur Pembiayaan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Indah Megahwati mengatakan, pada era Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo ini KUR mulai dikawal Kementan bahkan Mentan menginginkan tidah hanya sekedar merealisasikan namun juga memastikan keberlanjutan usahanaya agar sustainable.

"Untuk Wilayah Jateng saat ini KUR sudah realiasasi Rp 3,5 Triliun, nomor 2 setelah Jatim," ucap Indah.

Staf Khusus Menteri Pertanian, Prof Imam Mujahid yang juga hadir dalam kesempatan tersebut mengaku sangat senang bisa menyaksikan inovasi pengembangan pertanian yang luar biasa.

Menurutnya menjadi tanggungjawab Kementan untuk mereplikasi pola integrated farming ke tempat lain.

“Ini jadi contoh untuk yang lain, terkait KUR perbankan juga tak perlu ragu salur ke petani, dan saya ingin sekali mengajak Pak Menteri bisa hadir disini saat panen Oktober nanti,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved