Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Irsyad Aras

Winger Lincah yang Sulit Dihentikan, 2 Periode di PSM, Begini Kiprah Irsyad Aras hingga Usaha Ayam

PSM memiliki sejumlah legenda hidup yang pernah membawa tim yang disegani di kancah persepakbolaan Indonesia. Salah satunya adalah Irsyad Aras.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Arif Fuddin Usman
tribun timur/ocha alim
Irsyad Aras, pemain andalan PSM Makassar di musim 2004-2009 

TRIBUN-TIMUR.COM - PSM memiliki sejumlah legenda hidup yang pernah membawa tim yang disegani di kancah persepakbolaan Indonesia. Salah satunya adalah Irsyad Aras. Irsyad Aras membela PSM pada periode 2004-2009.

Di musim 2003-2004 itu, Irsyad bermin dengan nama-nama beken yang mengantar PSM dua kali runner up Liga Indonesia seperti Jack Komboy, Charis Yulianto, Ponaryo Astaman, hingga striker haus gol Christian Gonzales.

The One Club Man Terakhir PSM, Si Pelari Cepat The Flash Hijrah ke Bali United, Ini Sosok M Rahmat

RESMI, Kemendikbud Rilis Jadwal Masuk Sekolah 13 Juli 2020 Secara Serentak, Begini Aturan Tatap Muka

Saat itu, PSM dikenal memiliki skuad mumpuni khususnya di lini tengah. Bersama Ponaryo, Syamsul Chaeruddin, hingga gelandang asing kreatif Ronald Fagundez.

Mereka menjadikan PSM sebagai salah satu klub kuat dan disegani di Indonesia. Sebagai pemain tengah, kemampuan Irsyad memang komplet.

Selain punya umpan akurat, skill Irsyad juga kerap merusak konsentrasi bek lawan karena lincah dan sulit dikejar.

Irsyad Aras, pemain andalan PSM Makassar di musim 2004-2009
Irsyad Aras, pemain andalan PSM Makassar di musim 2004-2009 (tribun timur/ocha alim)

Mantan rekannya kala itu, Ahmad Amiruddin bahkan mengakui sulit menemukan pemain yang memiliki kemampuan seperti Irsyad Aras

“Sulit menemukan pemain selincah Irsyad di Indonesia. Kami yang ada di depan jadi sangat terbantu untuk mencetak gol berkat umpan-umpan akuratnya,” komentar Amiruddin, dikutip dari salah satu media online.

Awal Karier Sandeq Polman

Irsyad mengawali karier sepakbolanya di PS Sandeq Polman, setelah itu sempat bermain untuk Persim Maros.

Ia kemudian bergabung dengan Syamsul Haeruddin dan kawan-kawan di Liga Indonesia X tahun 2004. Waktu itu PSM dilatih juru taktik asal Chile, Miroslav Janu.

Direkrut PSM, Irsyad Aras bertekad membawa PSM berjaya dan juara, apalagi dua musim berturut-turut sebelumnya Juku Eja hanya mampu menjadi runner up.

Striker Ngotot, Lincah, Gesit Ini Idola Fans PSM di LPI, Tetap di Indonesia, Sosok Marwan Sayedeh

Legenda Hidup PSM Syamsul Chaeruddin, 2 Kali Terusir Pelatih Sama, Robert Alberts, Ini Kisahnya?

Tak hanya itu, Ia ingin mengharumkan nama Indonesia yang kala itu juga berkompetisi di Piala Asia, dimana Irsyad menjdi salah satu pemain yang dipanggil memperkuat timnas.

“Saya tentu ingin membawa PSM juara, itu impian saya musim dan tentu saja saya juga berharap Indonesia tidak jadi bulan-bulanan negara lain di Piala Asia,” jelasnya.

Kontribusi Irsyad di pasukan Ramang terbilang sangat signifikan. Mengawali sebagai wing bek kanan lalu menjadi gelandang sayap, Irsyad sanggup memberikan umpan-umpan matang dalam setiap pertandingan ke barisan penyerng Juku Eja.

Irsyad Aras, pemain andalan PSM Makassar di musim 2004-2009
Irsyad Aras, pemain andalan PSM Makassar di musim 2004-2009 (tribun timur/ocha alim)

Tak hanya itu, menjadi salah satu pemain senior lokal, kakak kandung Ardan Aras ini juga menjadi motivator untuk pemain PSM yang masih terbilang muda.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved