Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Belajar dari Rumah

Sempat Canangkan Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah, 13 Juli Siswa di Maros Tetap Belajar di Rumah

Kepala Dinas Pendidikan Maros, Takdir sempat mencanangkan rencana untuk melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah.

Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/AM IKHSAN
Kepala Dinas Pendidikan Maros, Takdir 

TRIBUNMAROS.COM, TURIKALE - Kepala Dinas Pendidikan Maros, Takdir sempat mencanangkan rencana untuk melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah, tapi hanya dibatasi bagi daerah atau kecamatan yang sudah zona hijau.

Namun, hari ini ia menjelaskan bahwa hal tersebut tidak jadi dilakukan. 

Sebab Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia telah resmi mengumumkan proses belajar kembali dibuka pada pekan depan, namun bagi daerah yang masih zona merah, tetap memakai metode Belajar Dari Rumah (BDR).

"Sebelumnya kami memang sempat mencangkan pembelajaran tatap muka oleh siswa pada tahun ajaran baru, namun dengan adanya SK dari Kemendikbud maka pembelajaran tetap dilakukan di rumah," ujar Takdir, Kamis (9/7/2020).

"Karena dalam SK itu diatur yang boleh melakukan pembelajaran tatap muka hanya daerah yang zona hijau. Sementara kita ketahui bersama di Sulsel hanya Toraja Utara yang masih hijau," lanjutnya.

Nantinya akan ada dua sistem pembelajaran yang dilakukan, yaitu Luring (Luar Jaringan) dan Daring (Dalam Jaringan).

"Jadi nanti sistem Luring itu digunakan untuk kecamatan yang memang akses internet disitu susah, seperti Tompobulu, Mallawa, Cenrana, Camba, Tanralili, Moncongloe sama Simbang," jelasnya.

Sehingga nantinya sekolah yang berada di tujuh kecamatan ini, memberi tugas dan modul kepada siswa melalui orangtua murid.

"Jadi nanti setiap beberapa kali dalam seminggu, orang tua siswa datang mengambil tugas untuk dikerjakan oleh anaknya di rumah," katanya.

Jumlah sekolah yang ada di Maros sendiri sebanyak 394, terdiri dari 320 Sekolah Dasar (SD), dan 74 Sekolah Menengah Pertama (SMP).

"Ada sekitar 60% sekolah yang nantinya belajar dengan sistem Luring, karena masalah jaringan itu tadi," tuturnya

Ia pun berharap agar pandemi ini bisa segera berlalu, agar aktivitas sekolah bisa kembali normal.

"Saya harap pandemi ini bisa segera teratasi, agar pembelajaran kembali normal seperti sebelumnya, karena jika situasi ini terus berlanjut, kualitas pendidikan kita bisa anjlok," tuturnya.(*)

Laporan Wartawan Tribunmaros.com, AM Ikhsan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved