FPIK UMI
Webinar FPIK UMI Bahas Pengelolaan Danau Tempe, Hadirkan Tiga Bupati
Kegiatan ini bertajuk Danau Tempe, Mangkuk Ikannya Indonesia, dipandu langsung oleh Akademisi FKIP UMI, Dr Andi Tamsil.
Penulis: Alfian | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar Webinar Perikanan, Rabu (8/7/2020).
Kegiatan ini bertajuk Danau Tempe, Mangkuk Ikannya Indonesia, dipandu langsung oleh Akademisi FKIP UMI, Dr Andi Tamsil.
Dibuka oleh Rektor UMI, Prof Basri Modding, Webinar ini menghadirkan empat narasumber dari unsur Pemerintahan.
Bahkan peserta yang mengikuti webinar juga tak hanya mahasiswa dan akademisi, sejumlah pegawai Pemerintah dan unsur terkait pengelolaan Danau Tempe juga ikut terlibat.
Keempat narasumber yang dihadirkan yakni Dirjen Perikanan Tangkap KKP RI, Zulfikar Mochtar, dan Bupati Wajo, Ahmad Mahmud.
Kemudian Bupati Sidrap, Dollah Mando, serta Bupati Soppeng, Andi Kaswadi Razak yang diwakili oleh Sekertaris Daerah Kabupaten Soppeng, Andi Tenri Sessu.
Dalam kesempatan itu, Dirjen Perikanan Tangkap Zulfikar Mochtar mengungkapkan, arah kebijakan dari 2016 telah ada beberapa tahapan yang dilakukan untuk memaksimalkan pengelolaan Danau Tempe, mulai dari stok assessment.
“Sehingga telah dikenali spesifikasi pengelolaan lintas provinisi dan lain sebagainya. Tentunya akan banyak memberikaan manfaat kedepannya di semua aspek lingkungan, social buidaya, ekonomi, dan lain sebagainya,” terangnya Zulfikar.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa pihaknya telah menyusun dan strategi pengelolaan perikanan berkelanjutan perairan darat.
Strategi pertama, katanya, meletakkan pondasi pengelolaan perikanan berkelanjutan diperairan darat.
“Kedua membangun system pengelolaan perikanan yang efektif dan efisien. Dan staretgi ketiga adalah mengoptimalkan manfaat dan mempertahankan kelestarian SDI,” paparnya.
Sementara itu, Bupai Wajo, Andi Amran Mahmud memaparkan, dalam catatannya, Danau tempe memiliki berbagai fungsi seperti kawasan tangkapan air dan reservasi air, sumber cadangan air baku.
Kemudian, sebagai habitat bagi biota air dan burung, kawasan perikanan darat, kawasan budidaya tanawan Palawija, serta kawasan Pariwisata.
Kehadiran FPIK UMI di Danau tempe, ditegaskan Amran Mahud, membantu meningkatkan fungsi-fungsi Danau Tempe.
“Kehadiran FPIK UMI di Danau Tempe menjadi instrument penting untuk menjalankan ini. Ini untuk mendorong dan menjawab solusi lokal. Kami berharap UMI berperan di dalamnya, khususnya pengelolaan Danau Tempe," sambungnya.