Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Bhayangkara

Sosok Aipda Suhati, Polwan yang Ajarkan Ibu-Ibu dan Anak-Anak Mengaji

Momen hari Bhayangkara ke-74, banyak polisi yang menginspirasi dan mengabdi ke masyarakat. Salah satunya Aipda Suhati.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Suryana Anas
Humas Polres Bone
Aipda Suhati Bhabikamtibmas Polsek Tellu Siattingnge, Polres Bone 

TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG TIMUR - Di momen hari Bhayangkara ke-74, banyak polisi yang menginspirasi dan mengabdi ke masyarakat. Seorang di antaranya adalah Aipda Suhati.

Suhati merupakan anggota Bhabikamtibmas Polsek Tellu Siattingnge Polres Bone.

Wanita kelahiran Bentengnge ini menjadi guru mengaji di sela-sela kesibukannya menjadi anggota Polri. Ia mengajar anak-anak dan ibu-ibu yang buta baca dan menulis Alquran. Sebanyak 200 orang yang ia ajar mengaji.

Lulusan polisi tahun 2000 mengajar mengaji di beberapa lokasi. Di antaranya, Di Desa Pattangnga dan Desa Lea Kecamatan Tellu Siattingnge. Selain itu, Dusun Tangku dan Dusun Maueleng di Desa Waji, Kecamatan Tellu Siattingnge.

Kemudian di Dusun Aburagae, Kelurahan Pappolo, Kecamatan Awangpone. Di Desa Carowali, Kecamatan Barebbo.

Dan Di Kelurahan Panyula, Tanete Riattang Timur serta Lingkungan Ponceng, Kelurahan Manurungge, Kecamatan Tanete Riattang.

Dia mengajar mengaji sejak 1 Juli 2016. Ia mengajar mengaji selepas piket.

"Jadi saya mulai mengajar setelah salat Azhar hingga jam 22.00 Wita malam. Ini tergantung perasaan dari anak-anak dan ibu-ibu yang saya ajar," katanya saat ditemui di Mapolres Bone, Rabu (1/7/2020).

Wanita berusia 40 tahun ini mengajar mengaji satu kali seminggu bagi daerah yang jauh dari tempatnya. Sementara lokasi yang dekat, ia mengajar 3 kali dalam seminggu.

Saat ini, ia dan beberapa warga Desa Patangnga, Kecamatan Tellu Siattingnge membuat Taman Iqra. Taman ini sebagai tempat mengaji dan bercocok tanam.

Suhati mengaku mengajar orang mengaji untuk mengamalkan hadis.

"Sebaik-baik orang belajar Alquran adalah orang yang mengamalkannya. Ini juga menjadi bekal di akhirat nantinya," ucapnya.

Ia memiliki keinginan untuk menghapus buta baca dan menulis Alquran di Kabupaten Bone.

"Saya ingin anak-anak dan masyarakat yang beragama Islam bisa membaca dan menulis Alquran serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari," jelas Suhati.

Ia ingin membentuk mereka tidak menjadi insan manusia yang lebih baik lagi. Menjadi insan manusia hafiz dan hafizah.

Suhati mengaku sangat menikmati mengajar anak-anak dan ibu-ibu mengaji. Ia merasakan menjadi guru dalam menghadapi berbagai macam karakter orang.

"Memang agak sulit, tapi saya jalani dengan ikhlas dan sabar. Dan saya sangat senang ketika melihat mereka riang gembira," tuturnya.

Atas dedikasinya mengajar mengaji, Suhati mendapat penghargaan dari Kapolda Sulsel dan Kapolres Bone.

Ia meraih penghargaan juara pertama polisi teladan penggerak revolusi mental di ruang publik dan penghargaan Polwan guru mengaji.

Oleh Kapolres Bone, ia mendapat penghargaan Polwan memberantas buta baca Alquran.

Laporan Wartawan TribunBone.com, Kaswadi Anwar

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved