Tribun Luwu Utara
Penjelasan PUPR dan BPBD Luwu Utara Soal Penanganan Banjir di Malangke dan Malangke Barat
Pernyataan ini sekaligus menjawab sejumlah sorotan terkait persoalan banjir yang tidak kunjung terselesaikan di Malangke Raya.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Sudirman
"Upaya sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat terus kita lakukan agar informasi tentang keberadaan Bendungan Sungai Rongkong sesungguhnya tidak akan merugikan masyarakat," jelas Suaib.
Suaib mengatakan, segala upaya terus dilakukan, khususnya berkoordinasi dengan pihak provinsi dan pusat untuk penanganan jangka panjang Sungai Rongkong.
"Memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, semua pasti butuh proses. Saat ini kami hanya berharap dukungan semua pihak agar saling memberi informasi dan edukasi yang sehat kepada masyarakat, tentang rencana pembangunan bendungan," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara Muslim Muchtar mengatakan bahwa, penanganan Sungai Masamba dan Sungai Rongkong dalam upaya penanggulangan dampak banjir di Malangke Raya terus dilakukan.
"Dari laporan intansi terkait telah dilakukan penanganan secara parsial sepanjang 7.950 meter, baik berupa normalisasi, perbaikan tanggul maupun pembuatan saluran pembuangan," jelas Muslim.
Kendati demikian, ia tidak menampik kalau penanganan tersebut tidaklah mudah.
Mengingat faktor curah hujan dan tingginya produksi sedimen.
Ditambah lagi Malangke Raya yang merupakan hilir dan menjadi wilayah aliran dari sungai besar.
"Penyempitan sungai disebakan sebagian dimanfaatkan sebagai area bercocok tanam, sehingga ruang dan pertahanan sungai menjadi lemah pada saat menerima curah hujan yang tinggi," terang dia.
Menyangkut penyaluran bantuan logistik, ia memahami bahwa upaya tersebut memang bukan solusi penanganan banjir.
Meski begitu, lanjut dia, penyaluran bantuan logistik adalah perintah Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007.
Bahwa pada kondsi tanggap darurat pemerintah daerah wajib memberikan bantuan kebutuhan dasar kepada korban yang terdampak.
"Kami intens berkoordinasi dengan BBWSPJ yang memiliki kewenangan pengelolaan sungai besar di Luwu utara untuk penanganan sungai secara maksimal," pungkasnya.
Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi