Liga 1
Segini Nominal Kerugian yang Terjadi Jika Kompetisi Sepak Bola di Indonesia Tidak Bergulir
Kerugian akibat perputaran ekonomi yang berhenti karena mandeknya kompetisi sepak bola nasional berkisar antara Rp2,7 hingga Rp3 triliun dalam satu ta
Tanpa kompetisi membuat tim tak ada pemasukan.
Di sisi lain, klub berkewajiban membayar biaya operasional, serta menggaji pemain beserta staf pelatih.
Secara global, kerugian akibat mandeknya kompetisi nasional ditaksir hingga Rp 3 triliun.
Dampak ekonomi ini besar karena sepak bola Tanah Air sudah menjadi industri.
Sekaligus menggerakkan kesempatan kerja hingga 24 ribu orang.
Pernyataan tersebut dikemukakan Ketua Kajian Iklim Usaha dan Rantai Nilai Global LPEM Universitas Indonesia, Mohamad Dian Revindo. Disampaikan saat bersua Ketua PSSI Mochamad Iriawan.
"Perlu dicatat, dampaknya tak hanya untuk ekonomi saja. Menghasilkan dampak sosial yang bagi anak muda seperti kesehatan dan aktivitas hal positif lainnya," jelas Revindo.
Terpisah, Presiden Borneo FC Nabil Husein Said Amin turut mengeluhkan dampak besar Covid-19. Dia berharap kompetisi segera bergulir kembali agar kerugian finansial teratasi.
"Kami ikut kebijakan PSSI. Termasuk jika kembali berkompetisi. Sepak bola adalah industri yang melibatkan banyak pihak," kata Nabil dikutip dari laman Liga-indonesia.id
Ditambahkan Nabil, dia juga tak mempermasalahkan jika klubnya bermain di Pulau Jawa. Sebab jika harus bermain di Samarinda tanpa penonton juga bisa menambah kerugian.
"Semua kebijakan nanti pasti yang terbaik untuk klub. Termasuk bermain di Pulau Jawa adalah pilihan yang tepat," pungkasnya. (*)
