Dosen Muda Histeris Sampai di Rumah Setelah Dilecehkan Pria di Jalanan, Terekam CCTV
Suami korban, Iwan mengatakan, pelaku pelecehan seksual memanfaatkan kondisi lingkungan perumahaan yang sedang sepi.
TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang dosen wanita mengalami kejadian pelecehan seksual pada Rabu (24/6/2020) sekitar pukul 16.25 WIB.
Kejadiannya di Jalan Sunan Muria, Perumahaan Garden Sigura Gura, Kecamatan Lowokwaru.
Suami korban, Iwan mengatakan, pelaku Pelecehan Seksual memanfaatkan kondisi lingkungan perumahaan yang sedang sepi.
Sang suami juga mengungkapkan ada sesuatu yang tak biasa di lokasi kejadian.
"Biasanya sekitar jam tersebut, lokasi kejadian cukup ramai. Namun entah mengapa pada saat kejadian, kondisi cukup sepi bahkan hampir tidak ada lalu lalang kendaraan," ujarnya kepada TribunJatim.com, Kamis (25/6/2020).
Ia menjelaskan dirinya baru tahu kejadian tersebut setelah diberi tahu istrinya.
• Kisah Kakek Asal Gowa jadi TKI di Malaysia, Pulang Kampung Setelah 36 Tahun Pisah dengan Keluarga
• Prakiraan Cuaca Sabtu 27 Juni 2020, Berikut 11 Daftar Wilayah Berpotensi Cuaca Ekstrem
"Istri saya langsung cerita ke saya, terkait apa yang dialaminya itu. Saya pun langsung mengecek video rekaman cctv yang berada di dekat lokasi kejadian," bebernya.
Dari rekaman cctv, terlihat pelaku hanya beraksi seorang diri.
Pelaku juga sempat memutar balikkan sepeda motornya yaitu Honda Vario warna putih di depan Pos Satpam.
"Pelakunya seorang pria, kalau tidak salah memakai jaket warna hitam putih dan memakai celana pendek. Pelaku tidak pakai helm, hanya pakai topi dan memakai masker," tambahnya.
Dirinya juga mengaku, sebenarnya istrinya sempat berteriak pada saat kejadian tersebut.
"Namun mungkin karena jaraknya yang cukup jauh dengan pos satpam. Sehingga teriakan istri saya tidak terdengar oleh petugas satpam," tandasnya
Sebelumnya seorang dosen dilecehkan di Malang.
Suami korban, Iwan (32) mengatakan kejadian tersebut menimpa istrinya yaitu berinisial S (30) yang merupakan seorang dosen di sebuah kampus di Malang.
"Istri saya itu kerja di salah satu perguruan tinggi negeri dan selama ini kerja dari rumah. Saat kejadian, istri saya itu berjalan kaki dari rumah ke kantor, hendak akan mengisi absen. Jarak antar rumah dengan kantor sendiri berjarak sekitar 500 meter," ujarnya kepada TribunJatim.com, Kamis (25/6/2020).
Ia menjelaskan istrinya berjalan kaki mengajak kedua buah hatinya.
"Saat itu istri sekaligus membawa kedua anaknya. Yaitu anak yang masih bayi berusia 8 bulan, digendong di bagian depan. Sedangkan anak yang satunya yaitu berusia 5 tahun, dituntun berjalan kaki," jelasnya.
Seusai mengisi absen di kantor, korban pun berjalan kaki pulang ke rumah yang letaknya tidak terlalu jauh dari kantor.
Tepat saat melintas di tempat kejadian, korban tiba-tiba didekati seorang pria menaiki sepeda motor Honda Vario warna putih.
Pria tersebut langsung memegang bagian sensitif korban. Korban pun kaget dan segera lari ke rumahnya.
• Kisah Kakek Asal Gowa jadi TKI di Malaysia, Pulang Kampung Setelah 36 Tahun Pisah dengan Keluarga
• Prakiraan Cuaca Sabtu 27 Juni 2020, Berikut 11 Daftar Wilayah Berpotensi Cuaca Ekstrem
"Tiba tiba anak saya yang masih berusia 5 tahun, berlari ke dalam rumah sambil menangis. Istri saya pun juga ikut menangis.
Saya tenangkan dulu terus saya tanya, memangnya ada kejadian apa. Akhirnya istri saya langsung menceritakan apa yang baru saja dialaminya itu," bebernya.
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami trauma secara psikis.
"Saat ini istri saya masih khawatir dan cukup takut untuk keluar dari rumah. Kejadian ini juga baru akan saya laporkan ke pihak kepolisian pada hari ini," tandasnya.
Kasus serupa juga pernah terjadi di Malang beberapa waktu lalu.
Seorang perempuan di Malang, diduga alami pelecehan seksual saat sedang berjalan kaki bersama seorang temannya di Jalan Candi Kalasan RT 2 RW 10, Kelurahan Blimbing, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Teman korban, Meysilia (25) mengatakan, awalnya ia dan korban berinisial F (25) sedang berjalan kaki hendak menuju ke kos.
"Saat itu hari Minggu (26/1/2020) sekitar pukul 19.00, saya dan teman saya itu berjalan kaki sedang bermain handphone. Saat itu posisi saya berada di bagian kiri sedangkan teman saya itu berjalan di bagian kanan," ujarnya kepada TribunJatim.com, Selasa (28/1/2020) lalu.
Saat sedang asyik bermain handphone, tiba tiba dari arah belakang ada seorang pria tak dikenal menaiki sepeda motor mendekati mereka.
"Kemudian teman saya F itu menoleh ke belakang. Saat menoleh itu, pria tersebut langsung meremas bagian sensitif dari teman saya," jelasnya.
Sontak mereka berdua kaget tidak bisa melakukan apa apa kecuali hanya berteriak saja.
"Dan saat kita berteriak, pria tersebut malah sempat menoleh dan melihat ke arah kita, sebelum akhirnya kabur," tambahnya.
Usai berteriak, beberapa warga yang berada di sekitar lokasi kejadian kemudian mendatangi mereka.
"Warga itu bertanya memangnya ada apa dan mengapa berteriak. Lalu kita ceritakan apa yang telah menimpa kepada kita. Akhirnya beberapa warga berusaha menenangkan kita," jelasnya.
Dirinya juga mengungkapkan pada saat kejadian, pelaku tidak memakai masker atau penutup wajah.
"Jadi saat menoleh ke arah kita, sekilas terlihat mukanya. Pelaku terlihat masih muda, mungkin usianya sekitar 25 tahun," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan alami pelecehan seksual saat berjalan kaki di Jalan Candi Kalasan RT 2 RW 10, Kelurahan Blimbing, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Saksi mata kejadian yang juga merupakan warga sekitar, Guntur Nalendro (22) mengatakan kejadian pelecehan seksual tersebut terjadi pada Minggu, (26/1/2020) sekitar pukul 19.15.
"Saat itu saya sedang di kamar dan tiba tiba ibu saya mendatangi saya. Ibu saya mendengar ada suara perempuan berteriak dan saya disuruh mengecek suara tersebut," ujarnya kepada TribunJatim.com, Selasa (28/1/2020).
Ia pun langsung bergegas keluar rumah untuk mengecek teriakan tersebut.
Dan dirinya melihat ada dua orang perempuan yang memakai hijab sedang berjalan kaki di dekat sebuah sekolah dasar swasta yang ada di daerah itu.
"Salah satu perempuan itu terlihat menangis ketakutan dan temannya itu merangkul dan berusaha menenangkannya," tambahnya.
Ia pun segera mendatangi dua orang perempuan itu dan bertanya mengapa menangis dan berteriak.
"Teman korban itu kemudian bilang kalau korban itu telah mengalami pelecehan seksual. Dimana area bagian sensitifnya yaitu bagian (maaf) payudaranya telah dipegang dan diremas oleh seseorang," jujurnya.
Guntur Nalendro kemudian menanyakan ciri ciri pelaku pelecehan seksual itu kepada teman korban tersebut.
"Katanya teman korban, pelakunya memakai helm warna hitam, pakai jas hujan ponco warna abu abu, dan memakai sepeda motor Honda Vario. Pelaku sendiri usai melakukan aksinya itu langsung kabur melarikan diri ke arah Jalan Borobudur," jelasnya.
Ia lantas menyarankan kepada korban dan teman korban untuk segera melaporkan hal itu kepada pihak kepolisian.
"Saya kurang tahu apakah teman korban maupun korban sudah melapor ke polisi. Namun saya harap, mereka sudah melaporkan hal itu agar pihak kepolisian dapat segera mencari dan menindak pelaku," tandasnya. (*)
Artikel ini sudah tayang di Tribun Jatim dengan judul : Teriakan Dosen Wanita di Malang Saat Dilecehkan Pria Asing, Suami Kuak Ada yang Tak Biasa di Lokasi