Inflasi 2020
BI Prediksi Inflasi 2020 Masih Terkendali, Tapi Waspadai Kelangkaan Pasokan
Namun, kondisi pandemi memerlukan perhatian khusus, terutama jika terjadi kelangkaan pasokan yang dapat mendorong
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan, Bambang Kusmiarso memprediksi inflasi sepanjang 2020 relatif terkendali.
"Kami memperkirakan inflasi untuk tahun 2020 tetap terkendali dan berada pada interval sasaran inflasi yang ditetapkan," jelas Bambang dalam Rapat Koordinasi Wilayah Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) melalui Video Conference (Vidcon), Kamis (25/6/2020).
Ia menyebutkan, inflasi untuk wilayah Sulampua berada di bawah rentang inflasi nasional sebesar 3,0 persen, plus minus 1 persen dengan inflasi terendah berada di wilayah Sulawesi Tenggara.
Namun, kondisi pandemi memerlukan perhatian khusus, terutama jika terjadi kelangkaan pasokan yang dapat mendorong peningkatan tekanan inflasi di beberapa daerah.
Untuk menanggulangi hal tersebut, Bambang menekankan kerja sama antar daerah Sulampua merupakan solusi pengendalian inflasi yang tepat dan perlu diintensifkan.
"Masih tingginya ketergantungan terhadap daerah lain menjadi salah satu faktor penyebab permasalahan yang sama. Sehingga untuk jangka pendek, solusi kerjasama antar daerah, antara daerah surplus-defisit dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi mekanisme perdagangan," jelasnya.
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah menyampaikan sejumlah langkah strategis yang ditempuh pemerintah provinsi untuk menjaga stabilitas ekonomi di masa pandemi Covid-19.
NA menyampaikan pentingnya memperkuat kerja sama antar daerah dalam menjaga kestabilan ekonomi.
"Kita perlukan kolaborasi antar daerah yang lebih kuat lagi, gotong royong antar daerah dalam mengembangkan ekonomi regional," kata NA.
Kolaborasi ini, lanjutnya, dilakukan dengan cara meningkatkan produksi untuk mendukung kemandirian pangan regional, pembangunan infrastruktur untuk menjamin kelancaran distribusi dan pemanfaatan teknologi untuk pemanfaatan produk unggulan daerah, serta peningkatan kapasitas ekspor.
"Dengan melihat aspek terkait, berupa perbedaan karakteristik dan perbedaan sumber daya alam, daerah surplus dan defisit, serta disparitas harga," ujarnya.
Untuk itu, Nurdin Abdullah berharap rapat koordinasi TPID wilayah Sulampua ini terus berlanjut untuk mendiskusikan kesamaan isu, kebutuhan visi dan komitmen yang kuat dari masing-masing daerah.