FTI UMI
Hasil Rapid Test Covid-19 34 Dosen dan Karyawan FTI UMI Nonreaktif
Sebanyak 34 dosen dan karyawan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia atau FTI UMI mengikuti rapid test
TRIBUN-TIMUR.COM - Sebanyak 34 dosen dan karyawan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia atau FTI UMI mengikuti rapid test infeksi virus corona atau Covid-19, Rabu (24/6/2020).
Berdasarkan hasil rapid test, antibodi mereka nonreaktif (negatif).
Rapid test dilakukan petugas medis dari RS Sandi Karsa, di pelataran kampus FTI UMI, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Sulsel.
Sementara, alat rapid test digunakan merupakan bantuan dari anggota DPRD Sulsel dari PKS, Ismail Bachtiar.
“Terima kasih banyak kepada Ismail Bakhtiar dan tenaga medis Rumah Sakit Sandi Karsa atas kolaborasi dan bantuannya kepada sivitas akademika FTI UMI,” kata Dekan FTI UMI, Zakir Sabara H Wata.
Rencananya, rapid test bagi dosen dan karyawan FTI UMI masih akan berlanjut.
Perbedaan Rapid Test, PCR Swab, TCB Covid-19
Ada 3 jenis pemeriksaan untuk mengetahui apakah seseorang terjangkit Virus Corona atau tidak, yaitu rapid test (test cepat), polymerase chain reaction atau PCR, dan tes cepat molekuler atau TCM.
Banyak yang mengira jika hasil ketiga metode tes ini sama saja walaupun lama waktu digunakan berbeda dan biayanya berbeda.
Akhirnya banyak pun yang ingin hanya mengikuti rapid test saja karena lebih praktis.
Padahal tidak.
Apa beda ketiganya?
1. Rapid test
Beberapa waktu lalu, ratusan ribu alat rapid test mulai didatangkan dan didistribusikan ke wilayah-wilayah Indonesia dari luar negeri.
Adapun tes ini dilakukan dengan cara mengambil sampel darah dari seseorang yang diuji.