UKI Paulus
UKI Paulus Makassar-IOM Jalin Kerjasama, Imigran Bisa Kuliah
Imigran yang ada di kota Makassar kini bisa berkesempatan menimbah ilmu atau berkuliah di Universitas Kristen Indonesia (UKI) Paulus Makassar.
Penulis: Alfian | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Imigran yang ada di kota Makassar kini bisa berkesempatan menimbah ilmu atau berkuliah di Universitas Kristen Indonesia (UKI) Paulus Makassar.
Atas dasar nilai-nilai kemanusiaan para imigrran yang saat ini menetap di Makassar memperoleh kesempatan berkuliah setelah pihak UKI Paulus Makassar bekerjasama dengan International Organization For Migration (IOM) ditandai dengan penandatanganan MoU di kampus II UKI Paulus, Jl Biring Romang, Senin (22/6/2020).
“Yah sebenarnya kalau kita merujuk pada peraturan pemerintah sebenarnya tidak bisa diterima karena ini kasian tidak punya identitas dan negaranya juga belum menentu tapi seperti yang saya sampaikan tadi bahwa UKIP ini sebagai universitas Kristen sehingga nilai-nilai kemanusiaannya yang lebih diutamakan,” ucap Rektor UKI Paulus Makassar, Dr Agus Salim.
Melalui kerjasama ini para Imigran dari berbagai negara bisa bebas memilih jurusan yang diminati.
Namun Dr Agus Salim menerangkan bahwa sifat kerjasama ini tidak seperti pada perkuliahan umumnya, dimana peserta didik akan mendapatkan ijasah.
“Jadi nanti itu akan dikeluarkan semacam surat keterangan saja bahwa pernah kuliah atau belajar di UKI Paulus jadi tidak ada ijasah tapi antusias dan minat mereka itu luar biasa tinggi,” paparnya.
Lebih lanjut ia menerangkan bahwa kebijakan memberi kesempatan para imigran belajar di kampus bukan pertama kalinya dilakukan di UKI Paulus.
Khusus di wilayah kerja Lembaga Layanan Dikti Wilayah IX Sulawesi dan Gorontalo sejumlah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) telah menjalin kerjasama serupa.
Saat ini UKI Paulus telah menerima delapan peserta didik dari para imigran ini, rencananya akan terus bertambah setelah proses tandatangan kerjasama.
“Ini sekarang campuran ada dari Afghanistan, Pakistan, dengan berbagai negara lainnya. Yang sekarang sudah delapan ada yang di Informatika, kemudian di Ekonomi da nada juga di Fakultas Hukum, jadi mereka bebas memilih Fakultas,” terangnya.
Penandatangan MoU ini turut dihadiri oleh Regional koordinator IOM Indonesia, Son Ha dinh, beserta sejumlah stafnya.
Seperti Mia Fitriani selaku koordinator MHPSS serta Olly Bittikaka dan Yuliman Zebua sebagai Staf MHPSS.
“Kami menyambut baik kerjasama ini, karena ini menyangkut kemanusiaan dan kami sangat mengapresiasi pihak UKI Paulus,” ucap Son Ha dinh.
Sementara itu pihak UKI Paulus Makassar selain dihadiri langsung oleh Rektor, sejumlah jajaran petinggi lainnya juga ikut menyaksikan penandatangan MoU ini.
Yakni Wakil Rektor 1 Dr Yoel Pasae, Wakil Rektor 4 Dr Natalia Paranoan, Wakil Rektor II Dr Petrus Roreng, Wakil rektor 5 Dr Liberthin Palullungan, dan Sekertaris Universitas Corvis Rantererung.(tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Alfian