Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wisata Virtual Tribuners

Lantebung Destinasi Wisata Mangrove Tak Jauh dari Pusat Kota Makassar, Cukup Bayar Rp 3.000

Jika ingin menikmati hutan mangrove di Makassar, Anda bisa berkunjung ke Jaringan Ekowisata Mangrove Lantebung

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Desi Triana
Pemandangan hamparan mangrove di Lantebung, lokasinya tak jauh pusat Makassar 

TRIBUNTIMURWIKI.COM- Kota Makassar memiliki banyak tempat wisata yang bisa disambangi.

Mulai yang bernuansa perkotaan hingga bernuansa alam.

Meski Makassar merupakan salah satu kota di Indonesia dengan pertumbuhan dan perkembangan pesat, adapula tempat wisata yang masih alami dan bernuansa alam.

Yakni di Jaringan Ekowisata Mangrove Lantebung (Jekomala) atau dikenal dengan Lantebung.

Perjalanan ditempuh selama 30 menit dari arah Makassar jika tak terkendala kemacetan.

Dari pinto tol keluar pertama, sudah terlihat papan himbauan yang menunjukkan arah lokasi Lantebung.

Suasana pasca renovasi kawasan ekowisata mangrove Lantebung, Bira, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Kamis (18/6/2020). Penjabat Wali Kota Makassar, Prof Yusran Yusuf bersama Kepala Kantor Bank Indonesia Sulsel, Bambang Kusmiarso meresmikan ekowisata mangrove Lantebung ini secara online melalui aplikasi Zoom.
Suasana pasca renovasi kawasan ekowisata mangrove Lantebung, Bira, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Kamis (18/6/2020). Penjabat Wali Kota Makassar, Prof Yusran Yusuf bersama Kepala Kantor Bank Indonesia Sulsel, Bambang Kusmiarso meresmikan ekowisata mangrove Lantebung ini secara online melalui aplikasi Zoom. (TRIBUN-TIMUR.COM/MUH ABDIWAN)

Saat memasuki kawasan wisata tersebut perlu berhati-hati karena lokasi jalan yang sempit.

Suasana wilayah lokasi wisata yang juga berada di jalan bernama Lantebung di Kecamatan Tamalanrea ini padat penduduk.

Dari berbagai aktivitas warga seperti menjamur ikan di halaman rumah menandakan bahawa hampir sebahagian besar warga sekitar bekerja sebagai nelayan.

Hal tersebut semakin diperkuat saat sudah masuk di kawasan wisata Lantebung.

Dari pintu masuk Lantebung saat mengambil karcis, di samping jembatan berjejer puluhan perahu nelayan sepanjang jalan.

Sesuai dengan namanya kawasan wisata mangrove, mata akan dimanjakan dengan lebatnya hutan mangrove yang begitu hijau.

Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara kepulauan, menjadi salah satu negara yang memiliki luas hutan mangrove terbesar di dunia.

Suasana pasca renovasi kawasan ekowisata mangrove Lantebung, Bira, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Kamis (18/6/2020). Penjabat Wali Kota Makassar, Prof Yusran Yusuf bersama Kepala Kantor Bank Indonesia Sulsel, Bambang Kusmiarso meresmikan ekowisata mangrove Lantebung ini secara online melalui aplikasi Zoom.
Suasana pasca renovasi kawasan ekowisata mangrove Lantebung, Bira, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Kamis (18/6/2020). Penjabat Wali Kota Makassar, Prof Yusran Yusuf bersama Kepala Kantor Bank Indonesia Sulsel, Bambang Kusmiarso meresmikan ekowisata mangrove Lantebung ini secara online melalui aplikasi Zoom. (TRIBUN-TIMUR.COM/MUH ABDIWAN)

Ya, hutan mangrove sendiri memiliki peran yang sangat penting dan fungsinya yang sangat baik secara langsung maupun tidak langsung bagi lingkungan sekitar khususnya bagi penduduk pesisir.

Hutan mangrove tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak di garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut, tepatnya di daerah pantai dan sekitar muara sungai.

Oleh karena itu, tumbuhan yang hidup di hutan mangrove menjadi unik, karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut.

Nah, berikut beberapa fungsi hutan mangrove yang perlu kamu ketahui, yang telah dikutip dari laman Earth Hour Indonesia di antaranya mencegah erosi dan abrasi pantai, memiliki akar tongkat pada pohon mangrove, mamberikan zat makanan dan menjadi daerah nursery bagi hewan ikan dan invertebrata yang hidup di sekitarnya.

Suasana pasca renovasi kawasan ekowisata mangrove Lantebung, Bira, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Kamis (18/6/2020). Penjabat Wali Kota Makassar, Prof Yusran Yusuf bersama Kepala Kantor Bank Indonesia Sulsel, Bambang Kusmiarso meresmikan ekowisata mangrove Lantebung ini secara online melalui aplikasi Zoom.
Suasana pasca renovasi kawasan ekowisata mangrove Lantebung, Bira, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Kamis (18/6/2020). Penjabat Wali Kota Makassar, Prof Yusran Yusuf bersama Kepala Kantor Bank Indonesia Sulsel, Bambang Kusmiarso meresmikan ekowisata mangrove Lantebung ini secara online melalui aplikasi Zoom. (TRIBUN-TIMUR.COM/MUH ABDIWAN)

Jadi begitu menarik wisata mangrove ini yang tak jauh dari pusat Kota Makassar.

Untuk harga tiket masuk dibanderol Rp 3 Ribu per orang.

Harga tersebut sudah dapat digunakan sepuasnya untuk mengeksplor seluruh spot menarik yang ada di Lantebung.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved