Jawaban Rocky Gerung Ditanya Ustadz Abdul Somad (UAS) Apa Tak Pernah Ada Rasa Takut Kritik Kekuasaan
Jawaban Rocky Gerung Ditanya Ustadz Abdul Somad (UAS) Apa Tak Pernah Ada Rasa Takut Kritik Kekuasaan
Ustadz Abdul Somad (UAS) berkesempatan diskusi dengan pengamat politik Rocky Gerung.
Diskusi Ustadz Abdul Somad dengan Rocky Gerung disiarkan secara live di Youtube Ustadz Abdul Somad Official.
UAS yang menjadi tuan rumah, lebih banyak melontarkan pertanyaan ke Rocky Gerung.
Satu di antaranya terkait kritik terhadap penguasa.
• Tata Cara Shalat Gerhana Matahari Cincin atau Sholat Kusuf, Lengkap dengan Khutbah Salat Gerhana
UAS menanyakan, apakah Rocky Gerung tidak takut mengkritik penguasa?
''Bung Rocky tidak pernah ada rasa takut terhadap kekuasaan (saat menyampaikan kritik)? Karena kritik itukan mengerikan,'' tanya UAS.
Menjawab hal itu, Rocky Gerung mengatakan, dirinya bukan orang politik.
Dirinya juga tidak punya kemampuan mengakumulasi massa.
''Jadi apa yang ditakutkan? Karena saya anggap saya tidak mengutuk kekuasaan, saya mentertawakan kekuasaan,'' ungkap Rocky.
''Orang bilang saya mengkritik, enggak. Saya tertawa karena kelucuan-kelucuan kebijakan,'' katanya.
Rocky Gerung mengatakan, jika melakukan kritik tentu dirinya menyampaikan dengan serius,
''Dan orang ketawa nggak ada larangan ya,'' kata UAS menimpali.
''Ketawa itukan justru jalan outlet dari kebuntuan pikiran. Justru saya membantu politisi agar ketawa aja,'' katanya.
Rocky mengatakan, jika dirinya punya kepentingan dengan kritik yang disampaikan, tentu akan membuat partai baru.
''Partai Air Raksa Nasional, misalnya. Partai Air raksa pancasilais,'' ungkap Rocky gerung disambut tawa UAS.
Simak selengkapnya dalam video berikut ini:
Sejumlah netizen mengingatkan Karni Ilyas untuk mengundang akademisi Rocky Gerung di ILC TVOne.
Namun sampai sekarang, Rocky tak lagi pernah nongol di ILC.
Rocky Gerung sendiri baru-baru ini berseloroh alasan tak lagi diundang di acara karni ilyas itu.
Bersama Fadli Zon, Rocky mengaku dibanned.
"Kapan lagi muncul di TV?," tanya Maher ke Rocky.
"Itu bener di-banned?," tanya Ahmad Dhani di Vlog Video Legend.
"Bang Rocky di-banned, saya juga di-banned," ujar Fadli.
"Lho kan di-banned, sama Kompas TV, CNN, ILC, takut, enggak apa-apa dah!" jawab Rocky.
Rocky bahkan bercanda akan membuat acara tandingan.
"Gua mau bikin Ini Bukan ILC lah," pungkas Rocky.
Sosok Pengamat politik Rocky Gerung nampaknya Tak Tahan lagi. Santai di rumah selama Corona, kini dirinya muncul di Jakarta.
Bareng Mantan Pejabat BUMN Said Didu membentuk New KPK atau Kawanan Pencari Keadilan untuk mengusut kasus penyiraman penyidik KPK, Novel Baswedan.
Tak ketinggalan Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun juga ikut bergabung karena ikut geram dengan pengusutan kasus penyiraman air keras yang membuat cacat seumur hidup.
Hampir tiga jam mereka berembuk laiknya rapat tertutup di rumah Novel Baswedan Jl Deposito, Kelurahan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (14/6/2020).
Cek kisahnya:
Sejumlah tokoh politik nasional memperlihatkan aksi keprihatinan terhadap pengusutan kasus Novel Baswedan.
Makanya tiga tokoh kenamaan, Rocky Gerung, said Didu, dan Refly harun datang dan berbincang dengan Novel mulai pukul 14.30 WIB.
Masuk ke dalam rumah Novel Baswedan, mereka mengadakan pertemuan tertutup di ruang tamu penyidik KPK yang jadi korban penyiraman air keras tiga tahun lalu itu.
Pertemuan berlangsung hingga pukul 17.15 WIB
Di sana, Said Didu sebagai salah satu juru bicara mengatakan, pertemuan itu sebagai rasa empati mereka kepada kasus Novel Baswedan.
Mereka kecewa dengan dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang hanya menuntut pelaku satu tahun penjara.
Menurut Said Didu, dakwaan tersebut jauh dari rasa keadilan yang diterima Novel Baswedan.
"Semua sehati bahwa keadilan harus dicari."
"Satu-satunya kesepakatan adalah membentuk New KPK (Kawanan Pencari Keadilan)," kata Said Didu, ditemui usai pertemuan.
Namun saat disinggung dukungan nyata tim tersebut terhadap kasus Novel Baswedan, Said Didu tidak dapat menjawab.
"Makanya disini kami cari keadilan itu bersama anak bangsa," kilahnya.
Novel Baswedan sendiri berterima kasih atas empati dan dukungan yang diberikan oleh para tokoh itu.
Ia juga berterima kasih atas keprihatinan masyarakat Indonesia akan kasus penganiayaan yang diterimanya.
Meski kecewa dengan dakwaan JPU, Novel Baswedan masih memiliki harapan keadilan dalam kasusnya masih dapat diselamatkan.
Hal itu guna menyelamatkan wajah hukum Indonesia yang dianggapnya sudah tercoreng karena dakwaan JPU.
"Ini bukan hanya untuk diri saya tapi untuk kepentingan bangsa dan negara."
"Kami harap semua bisa dapat keadilan dalam proses hukum," ujar Novel Baswedan ditemui di depan rumahnya.
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Rocky Gerung Bicara Menertawakan Kekuasaan Saat Diskusi dengan Ustadz Abdul Somad (UAS),