Wisata Sulsel
Uniknya Destinasi Wisata di Bulukumba Ini, Ada Kapal di Atas Bukit Bak Kisah Nabi Nuh
Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), dikenal dengan pemilik pantai pasir putih terhalus di Tanjung Bira, Kecamatan Bontobahari.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Suryana Anas
TRIBUNBULUKUMBA.COM, GANTARANG - Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), dikenal dengan pemilik pantai pasir putih terhalus di Tanjung Bira, Kecamatan Bontobahari.
Hal tersebut telah menjadi brand kabupaten berjuluk Butta Panrita Lopi ini. Ingat pantai pasir putih berarti ingat Tanjung Bira.
Namun ternyata, kabupaten yang berada di ujung selatan Sulawesi Selatan atau sekitar 150 kilometer dari Makassar ini, menyimpan sejuta destinasi wisata.
Bukan hanya destinasi wisata pantai saja, wisata pegunungan juga ada di kabupaten berpenduduk lebih dari 400 ribu jiwa ini.
Seperti salah satunya, destinasi wisata Bonto Massaile, di Bangkeng Bukit, Desa Bukit Harapan, Kecamatan Gantarang.

Wisata yang dikelola oleh salah satu warga, Tamrin ini, kini telah banyak dikunjungi warga.
Tamrin mengatakan, pengembangan wisata ini dilakukan untuk menggali potensi dan memberdayakan warga di kawasan hutan Bangkeng Bukit.
Konsep pembangunan wisata tersebut merupakan pemikiran pemuda Bangkeng Bukit.
Pembangunan berbasis swadaya ini melibatkan multipihak, seperti Pokdarwis Kelompok Tani Hutan (KTH) Buhunglali, pemuda desa dan perempuan desa.
“Pendanaannya swadaya, termasuk uluran tangan tokoh masyarakat di Bangkeng Buki untuk membantu makan minum pekerja,” katanya.

Banyak spot foto di tempat destinasi wisata ini. Yang paling unik, ada sebuah kapal besar di atas gunung, bak kisah Nabi Nuh.
Cukup merogoh kocek sebesar Rp 5 ribu, anda sudah bisa puas mengabadikan foto di atas kapal ini.
Destinasi wisata ini, berada sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Bulukumba.
Salah satu pengunjung, Marwan Bahar, mengaku cukup puas dengan destinasi wisata ini.
Meski ia harus berjalan kaki sejauh beratus-ratus meter untuk menuju destinasi wisata ini.
"Jalan kaki naik di puncak. Jalan setapak-ji. Kondisi jalan menuju lokasi juga butuh perbaikan. Kalau seperti sekarang musim hujan jadi becek, harus hati-hati karena cukup terjal," katanya. (TribunBulukumba.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi