Bupati Lutra Naik Motor
Fotonya Naik Motor Ojek ke Seko Viral, Ini Penjelasan Bupati Luwu Utara
Indah menyebut, foto itu diambil pada saat dirinya melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Seko guna memantau penyaluran bantuan
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNLUTRA.COM, SEKO - Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, mengungkap fakta sesungguhnya dibalik foto dirinya berpose di atas motor tukang ojek Seko yang sempat viral.
Fakta ini diungkap Indah saat menjadi bintang tamu acara Tribuners Memilih seri pertama bertema Indah Dulu, Kini, dan Nanti yang berlangsung secara virtual, Rabu (17/6/2020).
Indah menyebut, foto itu diambil pada saat dirinya melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Seko guna memantau penyaluran bantuan yang banyak diturunkan di masa pandemi.
"Waktu itu kami sedang melakukan perjalanan kunjungan kerja bersama dengan ketua DPRD, teman-teman forkopimda, ada juga Inspektur," katanya.
"Untuk memastikan bahwa program bantuan yang ada baik itu BST terutama yang melalui kantor pos tersalurkan dengan baik dan tepat waktu," ujar dia.
Dalam perjalanan Indah dan rombongan dihadang beberapa titik longsor.
"Kendaraan roda empat yang kami kendarai terhalang dan waktu itu ada satu setengah jam lebih sampai waktu makan siang tiba," beber dia.
"Akhirnya kemudian saya memilih untuk berinteraksi dengan beberapa tukang ojek yang ada di sekitar lokasi yang juga beristirahat bersama kami."
"Kebetulan saya minta izin untuk coba motornya, sebenarnya tidak ada maksud untuk buat heboh atau apalah karena saya kira itu bagian yang biasa kami lakukan, saat kami berjalan ke daerah terpencil dan berinteraksi dengan masyarakat," istri Muhammad Fauzi menambahkan.
Setelah melakukan kunjungan kerja, salah satu foto yang dianggap bagus kemudian diupload di halaman Facebook.
"Kebetulan waktu itu kelihatannya ada foto yang mungkin cukup bagus. Jelas captionnya berpose dan memang hari kedua dan ketiga kunjungan kerja kami pun menggunakan motor," tuturnya.
"Terus terang saja saya lebih banyak dibonceng karena kita mengejar waktu, kemudian banyak rombongan begitu ada satu saja yang bermasalah akan berpengaruh pada rombongan yang lain. Memperpanjang waktu yang harusnya kita efisienkan, itu bisa menjadi lama menjadi tidak efisien, jadi ceritanya seperti itu mengalir apa adanya," jelasnya.
Ia sendiri mengaku tidak pernah berpikir foto itu akan menjadi ramai.
"Apalagi ramainya mungkin 10 hari setelah peristiwa itu sendiri, 10 hari setelah diposting baru ramai," tuturnya.