Ngovi Tribun Timur
Kasus Positif Sulsel di Atas 100 Per Hari, Rumah Sakit Masih Muat? Ini Kata Prof Ridwan Amiruddin
Pakar Epidemiologi Unhas, Prof Dr Ridwan Amiruddin menjadi narasumber pada Ngobrol Virtual (Ngovi) Tribun Timur
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pakar Epidemiologi dan Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unhas, Prof Dr Ridwan Amiruddin menjadi narasumber pada Ngobrol Virtual (Ngovi) Tribun Timur, Senin (15/6/2020).
Ngovi Seri#5 ini mengangkat tema Berkolaborasi Melawan Covid-19 di Sulawesi Selatan.
Terkait penanganan Covid-19, khususnya kesiapan rumah sakit rujukan di Sulsel, Prof Ridwan mengatakan sejauh ini masih dapat terkendali.
Ia membantah isu yang beredar bahwa rumah sakit mulai kewalahan dan tak memiliki tempat lagi akibat penambahan kasus positif di Sulsel yang semakin tinggi.
"Untuk Sulsel, setelah dihitung tempat tidurnya (bed) ada selisih 200-300 yang siap untuk kasus Covid, itu belum termasuk rumah sakit di daerah. Jalau terjadi hal di luar kendali kita, bed untuk pasien masih cukup memadai," kata Prof Ridwan.
Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia ini memaparkan, telah mengonfirmasi ke masing-masing direktur rumah sakit yang menjadi anggota tim penangann Covid-19 Sulsel.
"Ada beredar hoax rumah saki tak muat, itu tidak benar, kami sudah hitung dan masih terkendali. Kami juga sudah konfirmasi langsung ke direktur rumah sakit sebagai salah satu anggota tim kami," jelasnya.
Prof Ridwan juga menjelaskan karakteristik kasus Covid-19 di Sulsel, khususnya penyakit penyerta yang menyebabkan pasien positif meninggal.
Ada tiga besar penyakit penyerta di Sulsel diderita pasien positif Covid-19, yang menyebabkan kematian.
"Karaktetistik kasus di Sulsel, ada tiga jenis penyakit penyerta yang sangat berkontribusi angka kematian yaitu diabetes 18 persen, hipertensi 19 persen, dan jantung 15 persen, akumulasi sampai 60 persen," bebernya.
"Kelompok inilah yang harus diwaspadai, karena kalau sudah berusia 40 tahun ke atas dan ada penyakit, jangan sampai anda tertular," pesannya.
Sebagian besar kasus positif yang sembuh di Sulsel, kata Prof Ridwan adalah pasien yang masih muda.
"Yang banyak sembuh itu anak muda. Anak muda terpapar tingkat kesembuhannya sangat tinggi, karena mereka memiliki imunitas bagus," jelasnya.
"Meskipun pemuda imunitas tinggi tetapi protokol kepatuhan mereka harus ditingkatkan. Karena kalau terpapar, lalu kembali ke keluarga, bisa memapari orangtua dan kelompok rentan. Ini tantangan untuk edukasinya," pumgkasnya. (tribun-timur.com)
Laporan Wartawan tribun-timur.com @Fahrizal_syam