Longsor di Gowa
Dua Desa Dataran Tinggi Gowa Diterjang Longsor
Wilayah yang diterjang longsor yakni Desa Garing Kecamatan Tompobulu, serta Desa Taring Kecamatan Biringbulu.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
TRIBUN-GOWA.COM, SUNGGUMINASA -- Dua desa dataran tinggi Kabupaten Gowa diterjang longsor akibat curah hujan tinggi, Sabtu (13/6/2020) kemarin.
Wilayah yang diterjang longsor yakni Desa Garing, Kecamatan Tompobulu, serta Desa Taring Kecamatan Biringbulu.
Camat Tompobulu, Harifuddin menuturkan, panjang longsor sekitar 120 meter di titik jalan yang menghubungkan antar dusun di Desa Garing.
Material longsor menutup akses jalan di wilayah tersebut. Penduduk Dusun Bangkengta'bing terisolir.
"Jalur untuk memasuki dusun Bangkengta’bing cukup susah karena jalur utama terputus. Sementara jika kita ingin melalui jalur lain, medannya agak sulit," katanya kepada wartawan, Minggu (14/6/2020).
Ia mengatakan, longsor juga mengakibatkan dua tiang listrik roboh. Listrik dan penerangan warga padam.
Longsor tersebut tidak menyebabkan korban jiwa. Titik yang diterjang longsor berada jauh dari tempat tinggal penduduk.
Warga dusun pun sejak pukul 02.00 Wita Minggu (14/6/2020) dini hari sudah tidak dapat menikmati penerangan.
Tumbangnya dua tiang listrik itu membuat aliran di satu kampung tersebut padam.
Harifuddin menambahkan, jika sudah melaporkan kejadian ini ke pihak kabupaten.
Dia berharap secepatnya turun bantuan untuk membersihkan beban material yang menutupi jalan.
"Mudah-mudahan jalan cepat dibersihkan. Kami juga sementara melakukan pembersihan lokasi walaupun seadanya," tandasnya.
Sementara itu longsor di Desa Taring Kecamatan Biringbulu menyebabkan beberapa rumah warga rusak. Akibatnya, 5 kepala keluarga harus meninggalkan rumah mereka.
Kepala Desa Taring, Abdul Aziz Gassing menuturkan, lima KK mengungsi mencari tempat aman.
"5 KK itu telah mengungsi ke rumah kerabatnya. Selain longsor, luapan air sungai juga mengancam beberapa rumah di bantaran sungai," jelasnya.