Banjir Landa Bantaeng
Warga Resah, Listrik Masih Padam di Bantaeng
Padahal, listrik sangat dibutuhkan warga untuk menghidupkan mesin air agar mendapatkan air bersih dari tanah.
Penulis: Achmad Nasution | Editor: Sudirman
TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Warga di Kabupaten Bantaeng mulai resah karena pemadaman listik.
Padahal, listrik sangat dibutuhkan warga untuk menghidupkan mesin air agar mendapatkan air bersih dari tanah.
"Warga sangat membutuhkan air bersih, sementara air PDAM tidak mengalir, jadi harus menggunakan mesin untuk dapat air," kata warga, Irfan kepada TribunBantaeng.com, Sabtu, (13/6/2020).
Ia mengatakan, air bersih dibutuhkan untuk membersihkan rumah dari sisa-sisa lumpur akibat banjir.
Pasalnya, rumah harus dibersihkan untuk segera kembali ditempati, sehingga tidak lagi harus mengungsi.
"Masa Haruski mengungsi lagi, makanya rumah harus cepat-cepat di bersihkan untuk ditempati," ujarnya.
Diketahui, listrik hanya menyala dibeberapa titik seperti di Jalan Kartini, Jalan Karang kasia tala-tala.
Sementara Kepala PLN Bantaeng, Rhamadani Wibisono mengatakan, listrik dipadamkan untuk menjaga keselamatan warga.
"Ini untuk menjaga keselamatan warga, karena ditakutkan ada kabel putus pada genangan air sehingga kelamatan warga terancam," jelasnya.
Penyebab lain listrik dipadamkan karena tiang listrik di Kelurahan Bonto Atu dan Bonto Langkasa jatuh.
Sehingga masih dilakukan proses penormalan oleh pihak PLN Bantaeng.
Manurutnya, semalam dalam wilayah kota Bantaeng, terdapat 109 Gardu yang rusak, namun, hingga saat ini hanya tersisa 42 gardu.
"Dalam kota 109 gardu tapi hingga sore ini terus dilakukan perbaikan dan hanya tersisa 42 gardu," tambahnya.
Reporter: Achmad Nasution