Banjir Jeneponto dan Bantaeng
SAR Unhas Kirim Tim ke Bantaeng dan Jeneponto yang Dilanda Banjir Bandang
Sejumlah rumah, hewan ternak dan kendaraan hanyut akibat banjir bandang melanda Kabupaten Jeneponto dan Bantaeng.
Penulis: Jumadi Mappanganro | Editor: Jumadi Mappanganro
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Search and Rescue (SAR) Universitas Hasanuddin (Unhas) mengirim satu tim ke Kabupaten Jeneponto dan Bantaeng, Jumat (12/6/2020) malam.
Pengiriman tim dilakukan untuk membantu pencarian dan penyelamatan korban akibat banjir bandang yang melanda dua kabupaten tersebut.
Kepala Pusat Penerangan SAR Unhas Aqidatul Cahya mengatakan, tim (Sru 1) yang dikirim terdiri enam orang yakni:
1. Muh.Dian Arisandi: SAR 5062818 - UH (DanSru)
2. Afriansyah: SAR 4422112 - UH
3. Yusuf F.R. Yunus: SAR 5082818 - UH
4. A.Yuzril Ihza Mahendra: SAR 5102919 - UH
5. Enggani Putri A: AM 3002 SAR - UH
6. Asrhidoal Afreinaldy R: AM 3010 SAR - UH
“Tim tiba di Jeneponto dini hari tadi,” tulis Aqidatul Cahya via whatsApp ke tribun-timur.com, Sabtu (13/6/2020) pagi.
Pagi ini sebagian tim tiba juga telah tiba di Kabupaten Bantaeng.
Lalu bergabung di Pos SAR Bantaeng untuk memantau lokasi bencana.
Hujan dan Sungai Meluap
Kabupaten Jeneponto dan Bantaeng, Sulawesi Selatan, dilanda banjir, Jumat (12/6/2020) sore hingga malam.
Sejumlah rumah dan hewan ternak dilaporkan hanyut. Sebagian tertimbun longsor.
Arus kendaraan bermotor dilaporkan sempat sempat tak bisa melintas di jalan poros yang menghubungkan dua kabupaten ini.
Ratusan warga di dua daerah berbatasan ini telah mengungsi.
Sebagian mengungsi di masjid. Sebagian lainnya di pemukiman warga yang berada di ketinggian.
Warga di dua kabupaten ini pun banyak yang panik.
Hingga pagi hari ini, air mulai surut. Namun warga masih siaga.
Sebagian masih bertahan di lokasi pengungsian.
Banjir Bantaeng
Banjir di Kabupaten Bantaeng paling parah terjadi di Kelurahan Pallantikang, Mallilingi, Letta, Lembang, BontoSunggu, Bontoatu, Bontorita.
Daerah tersebut masuk wilayah Kecamatan Bantaeng dan Kecamatan Bissapu.
Berjarak sekitar 130 km arah Selatan Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Kabid SDA Bantaeng Zuhri mengatakan, banjir yang melanda daerahnya itu akibat hujan deras dan meluapnya Sungai Calendu akibat tidak mampu menampung debit banjir serta hujan di hulu sungai.
CekDam Balang Sikuyu yang berfungsi sebagai pengendali banjir juga jebol di sisi kanan.
Akibatnya, banyak rumah warga terendam banjir. Termasuk Rumah Jabatan Bupati Bantaeng.
Banjir Jeneponto
Sementara di Jeneponto, total ada lima kecamatan di Jeneponto yang dilanda banjir yakni Turatea, Tarowang, Binamu, dan Tamalatea.
Paling parah terjadi di Desa Rumbia, Desa Jombe, Desa Sepanang, Desa Munthe, Desa Tino, Desa Lebang Manai, Desa Pallantikang, dan Kelurahan Balang.
Sejumlah rumah dan hewan ternak warga setempat dilaporkan hanyut. Sebagian tertimbun longsor.
Banjir yang melanda daerah tersebut akibat hujan deras.
Hal itu mengakibatkan debit air di Bendungan Kareloe mengalami peningkatan.
Sabtu (13/6/2020) pagi ini air mulai surut. Namun warga sekitar sungai masih was-was. (*)