Ngovi Tribun Timur
Tetap Sehat di Tengah Pandemi Corona, Berikut Tips Sehat ala Ilmuwan Muda Unhas Yusnita Rifai
Ilmuwan muda dan Dosen Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin (Unhas) Yusnita Rifai PhD Apt berbagi tips sehat di tengah pandemi Covid-19.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ilmuwan muda dan dosen Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin (Unhas) Yusnita Rifai PhD Apt berbagi tips sehat di tengah pandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan dalam Ngovi (Ngobrol Virtual) Tribun Timur seri keempat dengan tema Mitos Obat Covid-19, Rabu (10/6/2020) malam.
Yusnita adalah penerima National Fellowship Award L’OREAL-UNESCO for Women In Science, Indonesia (2013) dan The Best Presenter 2018 International Conferences on Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, Bali (2018).
Anggota Indonesian Young Scientist Forum for Covid-19 itu mengatakan bahwa dirinya selalu mengonsumsi vitamin.
"Selalu konsumsi vitamin. Rata-rata teman-teman ada suplemen lah, paling tidak suplemen dari herbal atau mengkonsumsi vitamin C dan E," katanya.
Yusnita juga menyarankan untuk sesekali beraktivitas di halaman rumah.
Hal tersebut disarankan agar tetap kena sinar matahari.
"Kalau bisa aktivitasnya di luar ruangan yang hanya dalam ruangan, kalaupun di rumah ya kita ada di halaman, sesekali biar kena sinar matahari. Jadi vitamin D itu tetap ada dan perkembangan kalsium dalam tubuh ada," jelasnya.
Selain itu, Ketua Tim Satgas Covid-19 Fakultas Farmasi Unhas itu menyarankan agar tetap berolahraga secara teratur.
Menurutnya, setiap orang mempunyai preferensi olahraga masing-masing.
Namun, olahraga apapun kata dia dapat mengatur keseimbangan tubuh.
"Tiap orang kan ada preferensi olahraga. Ada yang melakukan olahraga sepak bola, bulu tangkis, ada jogging dan seterusnya. Tapi olahraga apapun itu tentu akan bermanfaat untuk mengatur keseimbangan tubuh," katanya.
Dia mengatakan bahwa jika setiap hari seseorang mengonsumsi lemak dan karbohidrat, tapi itu dibakar menjadi energi, otomatis berat badan tidak akan berlebih.
"Ikhtiar sudah kita lakukan semaksimal mungkin. Nah selanjutnya yang paling utama adalah menyerahkan diri kepada Allah SWT. Kita berdoa agar selalu diberi kesehatan dan dijauhkan dari penyakit," tutur pemegang hak paten untuk Sintetis 3'-metoksi-3 '', 4 '' - (metilendioksi) -2,5-epoksilignan-4'-ol-6-pada Kemenristek dan Dikti (No. IDP000042961)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Rudi Salam