Pemuda Muhammadiyah Sulsel Minta NA dan Yusran Yusuf Akur Tangani Covid-19

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Ketua Bidang Politik Kebangsaan Pengurus Wilayah Pemuda Sulsel Ahmad menilai jika ada ketidak cocokan antara Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dengan Pj Wali Kota Makassar Yusran Yusuf dalam menangani pandemi coronavirus disease (Covid-19) di ibu kota provinsi Sulsel.

Hal tersebut, kata Ahmad terlihat semakin meningkatkan kasus positif virus corona di Sulsel. Menurutnya, pandemi Covid-19 telah menjadi perhatian khusus oleh pemerintah pusat karena pemimpinnya sudah terkesan tidak kompak menangani wabah Covid-19.

"Misalnya saja, Gubernur terkesan menyalahkan Pj wali kota yang terkesan lamban menangani penyebaran Covid-19 yang terus saja mengalami peningkatan di Makassar," kata Ahmad via pesan WhatsApp kepada Tribun, Kamis (11/6).

"Mestinya Gubernur tidak memperlihatkan ketidak harmonisan itu. Pandemi ini adalah tanggungjawab kita semua sehingga tidak boleh saling menyalahkan," tegas Ahmad.

Menurutnya, Gubernur bisa saja memanggil Pj wali kota dengan baik-baik untuk bicara, tidak perlu saling tuding di media karena itu menunjukan ketidak profesional pemimpin dalam mengelola pemerintahan.

"Kan yang usulkan pengangkatan Pj wali kota itu Gubernur, kenapa bisa tak sejalan? Ini juga bisa menjadi soal di tengah menghadapi pandemi. Mestinya, bahu membahu mengahadapi supaya cepat ada penurunan," jelasnya.

Ahmad mengatakan, masyarakat sekarang butuh edukasi, jangan diperlihatkan kisruh supaya kesannya tidak sejalan. Karena sejalan saja belum tentu masalah pandemi ini cepat selesai, apalagi tidak.

"Kita berharap masyarakat bisa mematuhi protokoler kesehatan, percuma diberlakukan PSSB yang pada akhirnya juga dilanggar dan harus dimulai dari pemimpin yang memberikan himbauan yang jelas dan tidak tumpang tindih," tegasnya.