Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

DPRD Sulsel

Ikut Tangani Pandemi Covid-19, DPRD Sulsel Habiskan Rp 8,491 Miliar

Anggaran Rp 500 miliar tersebut dicairkan dalam dua tahap, pertama Rp 250 miliar dan tahap kedua juga senilai Rp 250 miliar.

Penulis: Abdul Azis | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN TIMUR/ABD AZIS
Wakil Ketua DPRD Sulsel Ni'matullah Erbe 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan (Banggar DPRD Sulsel) telah menyepakati anggaran penanganan pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Sulsel senilai Rp 500 miliar.

Anggaran Rp 500 miliar tersebut dicairkan dalam dua tahap, pertama Rp 250 miliar dan tahap kedua juga senilai Rp 250 miliar.

Dari data diperoleh di Banggar DPRD Sulsel, Kamis (11/6), total anggaran yang telah digunakan Satuan Tim Gugus Covid-19 Sulsel hingga pada 30 April 2020 itu senilai Rp 101.771.809.274 miliar.

Wakil Ketua DPRD Sulsel Ni'matullah Erbe mengatakan, sejak pandemi masuk ke Sulsel, DPRD melalui Banggar mendesak dan meminta TAPD Pemprov Sulsel untuk segera masukkan rencana anggaran penanganan covid-19, melalui mekanisme.

Perubahan parsial APBD lalu disepakat dan tetapkan anggaran Rp 500 miliar sebagai plafond anggaran untuk upaya penanganan covid-19.

"Hasil penyisiran anggaran oleh TAPD pemprov, berdasar SKB 2 Menteri, diperoleh angka Rp 1,2 triliun, artinya pemprov bisa gunakan semua anggaran itu, tapi kami di DPRD hanya menyetujui Rp 500 miliar agar pengeluaran bisa terkontrol," ujarnya dalam rilis, Kamis (11/6/2020).

Meskipun demikian, namun angka kasus covid-19 di Sulsel semakin hari semakin bertambah, berdasarkan data hingga Rabu 10 Juni 2020, tercatat 2.381 orang positif, 758 sembuh, dan 108 meninggal.

Menurut Ulla sapaannya, bertambahnya jumlah kasus di Sulsel bukan persoalan gagal atau berhasil, sebab hal itu relatif.

"Soal persepsi atau bisa juga upaya framing, karena ukurannya berhasil atau gagal belum ditetapkan dan disepakati,
ingat! ini pandemi, wabah yang melanda secara global semua negara. Bisa saja kita pada satu daerah sudah clear, tapi bila ada orang dari daerah atau negara lainygang datang, maka bisa saja ada lagi kasus baru," ungkap Ketua Demokrat Sulsel ini.

Selain itu kata Ulla, pihak DPRD Sulsel terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja dan penggunaan anggaran Satgas Gugus Tugas dalam hal penanganan Covid-19 Sulsel.

"Kami di DPRD sudah melakukan rapat-rapat, baik itu di Banggar maupun di komisi E. Banyak sekali usulan, saran dan pertanyaan yang disampaikan anggota DPRD, termasuk saya pernah sampaikan beberapa saran di media terkait penanganan covid-19 ini. Jadi kami tidak diam, kami tetap melakukan pengawasan," jelasnya.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Sulawesi Selatan (BKAD Sulsel), Junaedi Bakri merilis rincian dan realisasi pemanfaatan belanja tidak terduga Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Sulawesi Selatan (APBD Sulsel) 2020.

"Kondisi terakhir per 8 Juni 2020," ujar Edi sapaannya via pesan WhatsApp, Rabu (10/6/2020) lalu.

Hingga Senin (8/6) realisasi anggaran sekitar Rp 101,248 miliar dari target belanja yang direncanakan Rp 500 miliar. Artinya bila dipresentasikan, realisasinya 20,25 persen.

Bila dijabarkan, ada tiga sektor peruntukan belanja tak terduga tersebut. Yakni penanganan kesehatan, penyediaan jaring pengaman sosial, dan penanganan dampak ekonomi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved