PSM Makassar
Steven "Daeng Kulle" Paulle, Bek Tangguh yang Tersingkirkan
Ia mampu membawa PSM berada di papan atas Liga 1, bahkan nyaris juara. Tahun 2017, atau musim pertama Paulle
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Imam Wahyudi
Pada 2017, duetnya dengan Hamka Hamzah membuat PSM hanya kebobobolan 38 gol di Liga 1.
Jumlah itu menempatkan PSM di posisi keempat tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit bersama Bali United. Sementara pada 2018, jumlah kebobolan PSM di Liga 1 sebanyak 42 gol.
Meski demikian, musim itu menjadi yang terbaik bagi PSM yang mampu duduk di peringkat kedua, sekaligus mengamankan tiket kompetisi AFC 2019.
Dua musim bersama PSM, Paulle sudah menganggap Makassar sebagai rumah keduanya. Ia mengaku berat berpisah dengan Juku Eja dan seluruh suporternya.
Usai kontraknya tak diperpanjang, Paulle mengutarakan isi hatinya. Melalui akun Instagram pribadinya, Paulle mengucapkan salam perpisahan untuk suporter dan para pemain PSM.
"Dear Makassar. Terimakasih untuk sambutan yang hangat. Kalian sudah menjadi rumah kedua bagiku dan keluargaku. 2 tahun yang luar biasa."
"Hanya memori yang indah yang melekat dipikiranku dan banyak teman yang sudah menjadi bagian dari hidupku. Kehidupan memang memisahkan kita, tapi inilah sepakbola. Sampai bertemu kembali." tulis Paulle.
Tandem Paulle, Abdul Rahman juga merasa kehilangan dengan tak diperpanjangnya kontrak Paulle.
"Merasa kehilangan, sedih itu pasti. Tapikan yang namanya sepak bola ada yang datang ada yang pergi," kata Abdul Rahman kala itu.
Menurutnya, selama setahun berseragam Ayam Jantan dari Timur dan bertandem dengan Steven, banyak kesan yang tersimpan, terutama sikap Steven yang dinilainya sangat baik.
Apalagi lanjut Abdul Rahman, Steven merupakan orang yang sangat jarang marah, ramah, hingga tak banyak bicara.
"Kita juga saling membantu satu sama lain, saling mengoreksi dan kadang saling tukar pikiran disaat mau pertandingan. Intinya dia sangat baik," paparnya.