Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Steven "Daeng Kulle" Paulle, Bek Tangguh yang Tersingkirkan

Ia mampu membawa PSM berada di papan atas Liga 1, bahkan nyaris juara. Tahun 2017, atau musim pertama Paulle

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Imam Wahyudi
tribun timur/ocha alim
Bek PSM asal Perancis, Steven Paulle, berlari merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Persija Jakarta di menit 88 pada laga lanjutan LIga 1 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta, Jumat (6/7/2018). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bek asal Prancis, Steven Paulle menjadi satu dari beberapa pemain asing yang mungkin sulit dilupakan oleh suporter PSM. Steven Paulle akan dikenang sebagai bek asing tangguh yang pernah memperkuat PSM.

Deng Kulle, begitulah suporter PSM memanggil Steven Paulle sebagai bentuk dukungan kepada pemain yang bermain dua musim untuk PSM.

Paulle sejatinya bek tengah yang tangguh. Duetnya bersama Hamka Hamzah di 2017 dan Abdul Rahman di 2018, bisa dianggap sebagai duet bek terbaik.

Ia mampu membawa PSM berada di papan atas Liga 1, bahkan nyaris juara. Tahun 2017, atau musim pertama Paulle, PSM mengakhiri Liga 1 di posisi ketiga kelasemen.

Lalu di musim kedua bahkan lebih baik lagi. PSM duduk di posisi kedua kelasemen, hanya terpaut satu poin dari Persija Jakarta yang keluar sebagai Juara Liga 1.

Dalam dua musim itu, Paulle tampil sebanyak 58 kali, dengan mampu mencetak dua gol.

Performa pemain kelahiran Cannes, 10 Februari 1986 ini dinilai fans masih layak dipertahankan.

Namun nasib berkata lain, performa lini belakang PSM yang dikomandoi Paulle, berbanding terbalik dengan performa striker asing PSM.

PSM kesulitan menemukan bomber tajam, walau beberapa kali mendatangkan striker asing asal Asia.

Hal inilah salah satu alasan Paulle tak diperpanjang kontraknya. Tahun 2019, PSM memutuskan mengubah komposisi pemain asingnya.

Striker asing yang sebelumnya diambil dari pemain Asia, diubah menjadi non-Asia. Ini otomatis, membuat satu slot non-Asia yang dimiliki PSM harus dikorbankan.

Saat itu PSM memiliki tiga pemain non-Asia yakni Wiljan Pluim, Marc Klok, dan Steven Paulle. Dari ketiga pemain tersebut, Paulle lah yang dinilai pantas dikorbankan.

Pada akhirnya, mantan pemain klub kasta tertinggi Liga Prancis, Dijon harus angkat kaki dari PSM.

Manajemen Juku Eja menggantinya dengan bek asing Asia, yakni Aaron Evans dari Australia.

Performa Paulle selama berkostum PSM memang cukup baik. Ia tangguh dalam duel udara maupun satu lawan satu.

Pada 2017, duetnya dengan Hamka Hamzah membuat PSM hanya kebobobolan 38 gol di Liga 1.

Jumlah itu menempatkan PSM di posisi keempat tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit bersama Bali United. Sementara pada 2018, jumlah kebobolan PSM di Liga 1 sebanyak 42 gol.

Meski demikian, musim itu menjadi yang terbaik bagi PSM yang mampu duduk di peringkat kedua, sekaligus mengamankan tiket kompetisi AFC 2019.

Dua musim bersama PSM, Paulle sudah menganggap Makassar sebagai rumah keduanya. Ia mengaku berat berpisah dengan Juku Eja dan seluruh suporternya.

Usai kontraknya tak diperpanjang, Paulle mengutarakan isi hatinya. Melalui akun Instagram pribadinya, Paulle mengucapkan salam perpisahan untuk suporter dan para pemain PSM.

"Dear Makassar. Terimakasih untuk sambutan yang hangat. Kalian sudah menjadi rumah kedua bagiku dan keluargaku. 2 tahun yang luar biasa."

"Hanya memori yang indah yang melekat dipikiranku dan banyak teman yang sudah menjadi bagian dari hidupku. Kehidupan memang memisahkan kita, tapi inilah sepakbola. Sampai bertemu kembali." tulis Paulle.

Tandem Paulle, Abdul Rahman juga merasa kehilangan dengan tak diperpanjangnya kontrak Paulle.

"Merasa kehilangan, sedih itu pasti. Tapikan yang namanya sepak bola ada yang datang ada yang pergi," kata Abdul Rahman kala itu.

Menurutnya, selama setahun berseragam Ayam Jantan dari Timur dan bertandem dengan Steven, banyak kesan yang tersimpan, terutama sikap Steven yang dinilainya sangat baik.

Apalagi lanjut Abdul Rahman, Steven merupakan orang yang sangat jarang marah, ramah, hingga tak banyak bicara.

"Kita juga saling membantu satu sama lain, saling mengoreksi dan kadang saling tukar pikiran disaat mau pertandingan. Intinya dia sangat baik," paparnya.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved