Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sejarah Hari Ini: Indonesia-Mesir Resmi Teken Perjanjian Persahabatan, Sudah Terjalin 78 Tahun

Indonesia dan Mesir sudah menjalin kerjasama selama 78 tahun. Pada 10 Juni 1942, keduanya sepakat meneken perjanjian persahabatan

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Istimewa
ILUSTRASI-Pemerintah Indonesia dan Mesir mengadakan Konsultasi Bilateral di Kairo, Kamis (27/6/2019 waktu setempat.Sedikitnya terdapat 6 bidang kerja sama yang telah disepakati MoUnya dan akan segera dapat ditandatangani di bidang Pembentukan Sidang Komisi Bersama, pembentukan Joint Trade Committee, Kerja sama Perikanan, Kesehatan, Energi dan Pertahanan. 

Sepakati 6 MoU

Sedikitnya terdapat 6 bidang kerja sama yang telah disepakati MoUnya dan akan segera dapat ditandatangani di bidang Pembentukan Sidang Komisi Bersama, pembentukan Joint Trade Committee, Kerja sama Perikanan, Kesehatan, Energi dan Pertahanan.

Dalam pertemuan Konsbil, Desra menerangkan bahwa kedua negara sepakat untuk mendorong peningkatan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi. Untuk membuka akses pasar bagi produk ekspor kedua negara, Indonesia dan Mesir sepakat untuk membentuk Joint Feasibility Studies yang bertujuan untuk menjajaki kemungkinan pembentukan Preferential Trade Agreement (PTA) RI-Mesir.

“Kedua negara merupakan kekuatan ekonomi terbesar di masing-masing kawasan. Indonesia dapat memanfaatkan Mesir sebagai hub untuk mendapatkan akses lebih besar ke Afrika dan Eropa serta Timur Tengah. Sementara Mesir dapat menjadikan Indonesia sebagai hub untuk masuk ke pasar ASEAN, “ tegas Desra.

Terkait kerja sama investasi, Desra menyampaikan bahwa Mesir yang sedang menjalankan berbagai proyek pembangunan infrastruktur guna merealisasikan visi 2030, merupakan target potensial bagi outbound investment Indonesia di bidang konstruksi dan transportasi.

“Kita saat ini sedang mendorong BUMN Indonesia seperti PT. WIKA dan PT. INKA untuk menangkap peluang di Mesir. PT. INKA yang ikut dalam kunjungan ke Mesir telah kita pertemukan langsung negara mitra potensialnya di Mesir, “ujarnya.

Beberapa persoalan lain yang menjadi perhatian kedua negara juga dibahas dalam pertemuan Konsbil seperti isu-isu kekonsuleran terutama yang menyangkut upaya perlindungan WNI di Mesir.

Dalam kaitan ini, Pemri telah sampaikan proposal kepada pihak Mesir untuk menjajaki kembali pembahasan kesepakatan Mandatory Consular Notification (MCN). Sebagai langkah awal, kedua negara sepakat untuk membentuk Tim yang akan melakukan dialog kekonsuleran guna membahas isu-isu yang menjadi perhatian bersama.

Dalam pertemuan, Indonesia sampaikan berbagai perkembangan di Kawasan khususnya pengesahan ASEAN terkait ASEAN Outlook on Indo-Pasifik dan peran ASEAN di Myanmar serta prioritas Indonesia di DK PBB. Selain itu, kedua negara juga membahas perkembangan proses perdamaian di Palestina.

“Saat ini Palestina berada di persimpangan jalan, Indonesia akan terus mendukung solusi dua negara sebagai solusi akhir penyelesaian konflik Palestina-Israel," tutup Desra Percaya.

Hubungan diplomatik antara RI dan Mesir telah terjalin sejak 10 Juni 1947. Mesir merupakan negara Arab pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1946. Mesir merupakan salah satu mitra dagang non-tradisional yang penting dan mitra ekspor nomor 26 bagi Indonesia.

Tahun 2018, total nilai perdagangan RI-Mesir mencapai US$ 1,10 Miliar, dimana Indonesia surplus sebesar US$ 893.808,40. Warga negara Indonesia di Mesir  berjumlah 7.991 orang, dimana 6.229 diantaranya adalah Mahasiswa dan 463 Pekerja sektor Informal.(*)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved