Jenazah PDP di RS Dadi Makassar
Bikin Menangis, Seorang Wanita Memohon kepada Polisi Agar Bisa Bawa Pulang Jenazah Ibunya
Mereka berusaha membawa pulang jenazah untuk dimakamkan sendiri tanpa protokol covid yang ditetapkan.
Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Keluarga jenazah PDP Covid-19 di RS Dadi masih bertahan untuk membujuk polisi, Rabu (10/6/2020) malam.
Mereka berusaha membawa pulang jenazah untuk dimakamkan sendiri tanpa protokol covid yang ditetapkan.
Adalah anak perempuan dari jenazah yang terus melakukan dialog untuk membawa pulang jenazah.
Perempuan paruh baya ini bahkan memohon dan menangis agar jenazah sang ibu bisa diambil.
"Kasima' kodonk (kasihan) mamaku pak, biarmi saya yang makamkan. Kasihani kami pak," pintanya sambil menangis.
Ia juga berusaha memberi penjelasan kepada polisi yang terus berusaha menahan agar perempuan tersebut dan warga lainnya tidak masuk ke RS Dadi.
Bahwa selama sang ibu dirawat di RS tak pernah bertemu lantaran masih diisolasi.
"Masa kodonk (kasihan) dari masuk rumah sakit tidak dilihat sampai sekarang meninggal masih tidak bisa dilihat," ungkapnya memohon.
Bahkan ia sempat melontarkan kepada polisi bahwa antara pihak keluarga jenazah dan polisi sendiri sama-sama memiliki ibu.
"Bapak punya ibu saya juga punya ibu, masa kita tidak kasihan pak sama kami," imbuhnya.
Namun polisi yang melakukan penjagaan ketat dan melakukan dialog tak menyetujui permintaannya.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Polisi lantaran masih menahan warga.